Ponpes Al Ubaidah Kedepankan Kebangsaan untuk Dakwah di Tengah Pluralitas Bangsa
Reporter
Suwandi
Editor
Moch. R. Abdul Fatah
28 - Feb - 2022, 06:21
JATIMTIMES - Di tengah keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia terbukti mampu merekatkan persatuan bangsa dengan kuat. Dai dan daiyah memiliki peran besar dalam menjaga ikatan itu, bukan menjadi pemecah belah modal sosial bangsa tersebut.
“Kami Ponpes Al Ubaidah Kertosono yang menjadi pintu akhir dalam menguji kemampuan para santri, yang kemudian disebarkan ke majelis taklim yang dinaungi LDII memiliki kewajiban besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, KH Ubaidillah Alhasaniy, saat ditemui di kantor ponpes pada Senin (28/2).
Mereka, para juru dakwah LDII dan ormas-ormas Islam lainnya, ia harapkan sebagai penjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, selaras dengan program kerja “LDII untuk Bangsa” yang berisi delapan bidang, kebangsaan ditempatkan pada urutan pertama.
“Kami sebagai pusat pelatihan dan pengujian mubaligh dan mubalighoh untuk LDII, harus menyelaraskan hal tersebut. Sejak 1972, kami menegaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah final,” ujar Kiai Ubaidillah Alhasaniy yang sering disapa Kyai Ubaid ini.
Ia menegaskan, pihaknya harus bekerja sama dengan semua pihak agar pandangan kami terinformasikan dengan baik kepada masyarakat Indonesia. Selama ini, pemateri-pemateri ia undang dari para akademisi dan praktisi. Pada awal 2022, ia membuat program kerja, dengan memasukkan pemateri dari unsur Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kodim, dan Polres Nganjuk, “Tujuannya agar lebih inklusif, lebih dikenal di pesantren kami berada,” pungkasnya.
Program tersebut menjadi agenda rutin, mengingat sebagai pesantren yang berfungsi sebagai pintu terakhir melepas juru dakwah. “Maka para santri yang nantinya terjun di tengah masyarakat harus memahami kebijakan pemerintah terkait dakwah sebagaimana petunjuk Kemenag dan MUI,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai bagian rakyat Indonesia yang berasas Pancasila, KH Ubaid memaparkan bahwa para juru dakwah harus memahami wawasan kebangsaan, bela negara, dan persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas.
“Untuk itu kami mengundang Polres dan Kodim Nganjuk untuk memberi pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, bela negara sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menghormati jasa para pahlawan,” ujar Kiai Ubaid yang juga pengurus Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII.
"Ikannya Ditangkap, Airnya Jangan Keruh" Program kerja Ponpes Al Ubaidah tersebut disambut baik oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Nganjuk, sekaligus Pengasuh Ponpes Darul Ulil Albab KH. Kharisuddin Aqib. Menurutnya, karena kurang informasi dan ketidaktahuan publik bisa menyebabkan kesalahpahaman...