Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Menciptakan Ukhuwah Islamiyah
Reporter
Suwandi
Editor
Moch. R. Abdul Fatah
25 - Feb - 2022, 03:36
JATIMTIMES - Habib Syech Abdul Qodir Assegaf mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama umat Islam. Hal itu disampaikannya saat menjamu Silaturahim para Pengurus DPD LDII Kota Surakarta. Rabu, 23/2/2022
“Kita sesama umatnya Nabi Muhammad harus selalu bergandengan tangan bersama. NU, Muhammadiyah, LDII semua kita bergandengan. Jangan mudah terpecah cuma gara-gara katanya-katanya. Karena katanya itu 90 persen biasanya salah,” tegas Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.
Lebih lanjut Habib Syech Abdul Qodir Assegaf atau sering disapa Habib Syech menyambut baik silaturahim LDII. “Saya sangat senang dengan kedatangan saudara-saudara LDII. Ini membuktikan apa yang dikatakan bahwa orang LDII eksklusif itu salah. Saya akan sampaikan ke jamaah bahwa LDII adalah saudara,” ujar Habib Syech yang merupakan Pengasuh Majelis Ahbabul Mustofa, Surakarta, yang dikenal luas dengan dakwah sholawatnya.
Lebih lanjut Habib Syech menegaskan harapannya agar umat jangan mengedepankan perbedaan, tapi kedepankanlah persamaan. “Carilah persamaannya untuk menguatkan ukhuwah. Jangan selalu mencari-cari perbedaan. Kita sesama muslim harus kuat dan bersatu untuk keutuhan bangsa ini,” tegas Habib Syech yang juga menjabat sebagai A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.
Dijumpai setelah pertemuan tersebut pada Kamis (24/2), Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zain mengatakan, LDII sangat terbuka dengan komunikasi sesama ormas Islam bahkan dengan agama lain, untuk berkontribusi membangun Solo Raya, bahkan secara nasional.
Ia mengatakan, dari delapan program kerja “LDII untuk Bangsa”, kebangsaan berada pada posisi teratas, “Kami lembaga dakwah, yang terus melakukan pembinaan terhadap umat Islam, namun kebangsaan adalah prioritas,” paparnya.
Menurut Zain, bila Indonesia kokoh dengan tiang kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka umat Islam dan agama lain bisa beribadah dengan tenang, “Ibarat kapal, bila negara ini goyang terus karena badai perselisihan suku, agama dan ras, saya kira rakyat yang di dalamnya juga sulit untuk bekerja dan beribadah,” ujarnya.
Menurutnya, semua umat beragama memiliki panduan dalam beribadah dan beramal saleh, namun Pancasila merupakan panduan dalam hidup bermasyarakat. Ia mengimbau, agar silaturahim terus berjalan untuk memperkuat tiang kebangsaan, “Silaturahim dengan ormas Islam lain, juga untuk mencari solusi probelamtika umat,” imbuh Zain.
Ia setuju dengan pendapat Habib Syech, agar tak terus mencari perbedaan tapi memperkokoh persamaan. Dengan prinsip tersebut, umat Islam bisa mengatasai masalah-masalah besar seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis kesehatan, bahkan bencana alam yang terus muncul akibat pemanasan global...