Prosesi Yudisium Kampus di Malang Ini Unik, Para Pesertanya Pakai Baju Adat Daerah
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
22 - Feb - 2022, 11:18
JATIMTIMES - Prosesi yudisium Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) cukup menarik perhatian. Dandanan para mahasiswa berbeda dengan kampus-kampus lainnya saat menggelar prosesi yudisium. Di kampus ini prosesi yudisium diikuti mahasiswa dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dr. Agung Suprojo, S.Kom. menyampaikan, jika hal ini merupakan salah satu perwujudan visi kerakyatan sebagai kampus nasionalis. Hal ini dilakukan dengan menginstruksikan para peserta yudisium untuk mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing.
Baca Juga : Keren, Mahasiswa UB Ini Jadi Juara 1 Kejuaraan Gokart Nasional
Konsep ini juga mendorong para lulusan memiliki kepekaan dan menunjukkan kekayaan budaya Nusantara yang dimiliki bangsa.
"Ini bagian kecil dari upaya kita menciptakan generasi yang tangguh dan unggul, maka visi kerakyatan kampus Unitri diwujudkan dalam nilai yang melekat dalam diri para alumni. Kampus membuat pelaksanaan yudisium ini sebagai khas perwujudan kampus nasionalis dengan pakai busana asli daerah," jelasnya.
Dalam yudisium ini, terdapat 22 mahasiswa yang berasal dari dua Program Studi (Prodi), yakni 9 Mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi dan 13 mahasiswa dari Prodi Ilmu Administrasi Bisnis. Kesemua mahasiswa yang mengikuti prosesi yudisium dengan berpakaian ada ini juga merupakan mahasiswa unggul. Sebab, 22 mahasiswa tersebut memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) diatas 3.00,.
"Mahasiswa ini ada dari banyak daerah. Ada dari Kalimantan, NTT dan yang lainnya. Mereka mengenakan pakaian adat, tentunya sebagai simbol kecintaan terdapat budaya bangsanya," jelasnya.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti prosesi yudisium dengan pakaian adat, yakni Kristo menyampaikan, jika dirinya begitu bangga dengan prosesi yudisium ini. Memakai baju adat dari daerahnya, yakni Kalimantan Barat, merupakan sebuah kebanggaan.
Sebab, baju adat yang dikenakan, biasanya hanya terlihat pada momentum tertentu, seperti halnya pada momentum pernikahan ataupun kegiatan adat lainnya.
"Saya sangat bangga, bisa memakai dan menunjukkan baju adat dari daerah saya sendiri pada yudisium ini. Kami harapkan juga ini bisa berlanjut, sesauai dengan kampus ini yang merupakan kampus kerakyatan," tuturnya...