Eks Menristekdikti Dorong Percepatan Kuliah Online Terintegrasi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
19 - Feb - 2022, 01:24
JATIMTIMES - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, kini memaksa kampus kembali menggelar kuliah secara online (daring). Melihat hal itu, Prof Mohamad Nasir, Staf Ahli Wakil Presiden sekaligus Mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, mendorong kampus menghancurkan tembok penghalang kesulitan pembelajaran daring.
Menurutnya, kuliah online tidak bisa ditunda karena pertaruhannya bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga perkembangan teknologi. Karenanya, pihaknya meminta untuk mempercepat kuliah online dan digitalisasi yang terintegrasikan oleh seluruh sistem informasi university activities. Dengan begitu, menurutnya hal ini dapat menyelesaikan masalah besar pada perguruan tinggi.
Baca Juga : Pengelolaan Lembaga Baik, 2 Kampus Islam di Jatim Jalin MoU dengan UIN Maliki Malang
"Menghindari penyebaran virus, menghadirkan akses yang inklusif, serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk semua. Momentum Pandemi COVID-19 ini menjadi blessing in disguise (berkah tidak terduga) jika kita bisa manfaatkan untuk kemajuan pendidikan,” jelasnya dalam Webinar Sevima secara online.
Lebih lanjut, kesulitan dalam perkuliahan online, terus dihadapi kampus. Hal ini karena perkuliahan secara online dianggap sebagai Distance Learning (perkuliahan dengan jarak). Sehingga, cara mengajarnya sama persis dengan ketika kuliah dilakukan secara offline, namun medianya saja dipindahkan secara online.
Karena itu, percepatan perlu dilakukan dengan cara menerapkan kuliah online yang terintegrasi atau biasa disebut sistem Learning Management System (LMS). Dengan sistem LMS, dosen bisa berbagi materi, menyelenggarakan kuis dan ujian, serta merekap nilai dan melaporkannya, dalam sekali klik.
Dengan LMS, tentunya akan lebih banyak keuntungan. Bahkan tidak menjadi soal, jika dosen dan mahasiswa tidak ketemu di waktu yang sama. Dosen cukup merekam penjelasan dan mengunggah soal kuis, lalu para mahasiswa bisa mengakses rekaman dan mengerjakan kuis kapan saja.
“Kuliah online yang terintegrasi ini perlu kita percepat. LMS akan memberikan wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara synchronous (langsung) atau asynchronous (komunikasi terjadwal),” ungkap Prof Nasir.
Baca Juga : Baca Selengkapnya