Beredar Narasi Miring tentang Habib Bahar bin Smith, Kini Dituding Sebagai Suruhan Keluarga Cendana
08 - Jan - 2022, 05:10
JATIMTIMES - Masalah bertubi-tubi rupanya kini harus dihadapi oleh Habib Bahar bin Smith. Selain kasus hukum yang sedang dijalaninya saat ini, kini kabar miring yang ditujukan kepada Habib Bahar kembali muncul di tengah masyarakat.
Kali ini, kabar miring yang beredar menuding bahwa Habib Bahar merupakan pesuruh dari keluarga Cendana. Seperti diketahui, keluarga Cendana merupakan julukan yang disematkan kepada keluarga mendiang eks-Presiden ke-2 RI Soeharto.
Baca Juga : Doa-doa agar Kita Terhindar dari Perbuatan Maksiat
Keluarga Cendana sendiri terkenal sebagai salah 1 kelompok kontroversial di tanah air mengingat Soeharto dengan rezim Orde Baru-nya di masa lalu adalah rezim yang penuh kontroversi pula. Keluarga Cendana juga sejak lama sering kali dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa atau pihak-pihak yang memiliki kontroversi.
Tudingan tersebut muncul melalui video yang diunggah oleh kanal YouTube DUNIA BERITA. Lewat videonya yang diunggah pada Rabu (5/1/2022), kanal itu mengangkat sebuah narasi berjudul "BERITA VIRAL ~ TERNYATA BAHAR HANYA SURUHAN, TOKOH INI BONGKAR KETERLIBATAN CENDANA ~BERITA TERBARU."
Adapun dalam thumbnails video, tampak gambar yang menampilkan sosok Habib Bahar tengah berdampingan dengan tokoh utama keluarga Cendana saat ini, yakni Tommy Soeharto yang merupakan putra ke-5 Presiden Soeharto. Selain itu mereka juga didampingi oleh sejumlah anggota Polri.
Dalam thumbnails tersebut, kanal DUNIA BERITA mengangkat narasi yang menuding jika Bahar menjadi penghancur NKRI dengan menjadi suruhan. Keluarga Cendana pun dituding sebagai pihak utama yang menjadi dalang di balik aksi-aksi Bahar belakangan ini.
Berikut bunyi narasi tersebut: "JADI PENGHANCUR NKRI. BAHAR SMIT HANYA SURUHAN. TERNYATA CENDANA DISEBUT2 SEBAGAI OTAK UTAMA."
Namun, setelah ditelusuri, ternyata klaim pada narasi tersebut adalah keliru. Faktanya, konten dalam video berdurasi 8 menit 4 detik itu tidak ditemukan data valid baik dari pemberitaan media massa, sumber-sumber kredibel, dan data lainnya yang mendukung narasi tersebut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya