FEB Unisma Beber Pentingnya UMKM dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

02 - Nov - 2021, 01:55

webinar hybrid dengan tajuk "Daya saing UMKM Berorientasi Ekspor dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional" di Unisma (Ist)


JATIMTIMES - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Melalui kegiatan Interest 2021 dengan rangkaian webinar hybrid dengan tajuk "Daya Saing UMKM Berorientasi Ekspor dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional", dikupas tuntas mengenai daya dan upaya terkait pemulihan ekonomi. 

Mengupas itu, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen sebagai penyelenggara, menggandeng Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Propinsi Jawa Timur serta Koordinator Export Center Surabaya Kemendag RI dan Tenaga Teknis Bidang Standarisasi Produk sebagai pemateri.

Baca Juga : Dapat Modal Usaha, Pedagang di Pulau Bawean Bahagia

Nur Diana SE MSi, Dekan FEB Unisma menjelaskan, saat ini UMKM tidak hanya menghadapi era revolusi industri 4.0 saja. Akan tetapi, juga dihadapkan pada pandemi covid yang sampai kini belum usai. Hal itu tak pelak sangat  mempengaruhi perjalanan UMKM di Indonesia.

1

Hasil survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank tahun 2020, terdapat 48,6 persen UMKM yang tutup sementara. Kian diperparah dengan permintaan domestik UMKM yang menurun 30,5 persen, dan 41% melakukan pembatalan kontrak. Belum cukup itu, hambatan lain UMKM  juga mencakup permasalahan suntikan modal.

Di sisi lain upaya, pemerintah membangkitkan UKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah menyerap anggaran untuk Dukungan UMKM sebesar Rp 112,44 triliun atau 96,7 persen dari pagu sebesar Rp 123,47 triliun. Dari segi regulasi, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Indonesia sebagai aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja.

Faktanya kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya sebesar 14,37 persen, lebih rendah dibandingkan negara lainnya di Asia, seperti Singapura 41 persen, Malaysia 18 persen, Thailand 29 persen, Jepang 25 persen, dan Tiongkok 60 persen.

“Produk daya saing kita apakah masih bisa menjadi ujung tombak mendukung perekonomian Indonesia. Tentunya di sini membutuhkan asupan-asupan dari entrepreneur yang mungkin bisa dihasilkan dari lulusan-lulusan perguruan tinggi,” tuturnya. 

Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menyampaikan, Kadin Jawa Timur secara umum mempunyai program untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sebab, semua sektor sangat tergantung dengan sumber daya manusia...

Baca Selengkapnya


Topik

Pendidikan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette