No Bra Day, Sehari Tanpa Beha yang Selalu Jadi Kontroversi
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Oct - 2021, 04:10
JATIMTIMES - Setiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day setiap tahunnya. Momen itu dirayakan untuk mengedukasi tentang penyakit kanker payudara sekaligus menghormati pejuang kanker payudara.
Namun, makna dari momen ini bukanlah untuk ajang memamerkan payudara. Oleh sebagian kalangan, momen ini justru dijadikan sarana untuk meningkatkan kesadaran perempuan mengenai bahaya kanker payudara dengan tidak memakai bra selama 1 hari itu.
Baca Juga : RSUD Sampang Kini Dilengkapi Alat CT-SCAN 128 Slice
Namun demikian, hal tersebut bukan berarti bra menjadi penyebab terjadinya kanker payudara. Sebab antara pemakaian bra dan penyakit itu tidak ada hubungannya.
Sejarah No Bra Day
Sejarah No Bra Day memang lekat dengan bulan kanker payudara, yang diperingati pada bulan Oktober. Awalnya, No Bra Day dirayakan pada tanggal 9 Juli sejak 2011, lalu dipindahkan menjadi tanggal 13 Oktober dalam rangkaian Bulan Kesadaran Kanker Payudara Nasional.
Peringatan ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 2011. Hari Tanpa Bra atau No Bra Day awalnya bernama BRA Day dari singkatan Breast Reconstruction Awareness.
Hal tersebut digagas oleh ahli bedah plastik di Kanada, dr Mitchell Brown pada Juli 2011. BRA Day dibuat untuk mendorong penyintas kanker payudara agar mempertimbangkan melakukan operasi rekonstruktif.
dr Mitchell Brown lalu menciptakan acara BRA Day di Women's College Hospital dan Toronto General Hospital. BRA Day juga bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap skrining kanker payudara, gejala yang dirasakan, dan mendorong untuk melakukan pemeriksaan rutin secara mandiri.
Setelah acara BRA Day, perempuan dengan nama samaran Anastasia Donuts langsung menggagas Hari Tanpa Bra Nasional melalui sebuah website. Tujuannya yakni untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara.
Hal tersebut lantas menarik perhatian banyak orang, dan menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Tanpa Bra pada 2014. Gagasan itu kemudian menyebar hingga ke berbagai negara, termasuk Asia.
Muncul tagar #NoBraDay
Baca Juga : Baca Selengkapnya