Kisah Haru Anak Asal Purwosari, 17 Tahun Alami Kelainan Kelamin Ganda
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
14 - Sep - 2021, 03:57
JATIMTIMES - Seorang gadis berkerudung hitam didampingi dengan ibunya, sore ini melangkahkan kakinya ke kantor Jatim Times Network. Mimik wajah keduanya belum nampak jelas karena masker yang dipakainya. Namun, dari gestur tubuh maupun sorot matanya, mereka menunjukkan harapan besar yang selama ini belum terwujud bisa terlaksana.
Memasuki kantor, mereka disambut hangat segenap tim Jatim Times Network. Diawal tak ada yang aneh dengan gadis berkerudung hitam dan ibunya tersebut. Sembari menaiki tangga untuk menuju lantai 2, gadis dan ibunya itu juga nampak terlihat membawa beberapa berkas yang dari cover luarnya tertera RSUD Saiful Anwar.
Baca Juga : Prospek UMKM Kota Kediri Besar, Wali Kota Kediri Optimistis Produknya Bisa Tembus Pasar Ekspor
Dari situlah, mulai terbersit pertanyaan di benak penulis, siapa gadis dan ibu tersebut, dan apa yang dialaminya. Duduk di sebuah kursi didampingi sang ibu yang diketahui berinisial M (37) warga Kecamatan Purwosari, Pasuruan, cerita haru pun mulai mengalir terkait sosok putrinya yang selama 17 tahun harus menderita lantaran mengalami kelainan.
Putrinya yang berinisial MA (17) mengalami sebuah kelainan, yakni pada organ kelamin yang diketahui sejak lahir. Putri yang kini berusia 17 tahun tersebut mengalami kelamin ganda, yaitu kelamin pria dan juga kelamin wanita.
Pada umur satu tahun, awal MA menjalani operasi, tutur M, ia dioperasi untuk menghilangkan sebuah benjolan yang diduga menurutnya merupakan atau mirip testis dari pria. Operasi tersebut belum tuntas, sebab masih terdapat sebuah benjolan yang mirip dengan kelamin pria dan di bawahnya baru merupakan organ wanita, akan tetapi tidak memiliki saluran (lubang) ke rahim.
"Operasinya masih umur satu tahunan. Saat itu sekitar tahun 2005," jelas M.
Karena saat itu belum mencukupi umur, tim dokter kemudian mengatakan untuk operasi kembali dengan tiga tahapan operasi, merampingkan pinggul, merekonstruksi alat kelamin dan membuat saluran rahim dilakukan pada saat nantinya telah dewasa atau setelah diketahui status kelaminnya.
Berjalannya waktu, sang anak mulai tumbuh dewasa. Usai MA mengalami menstruasi, dan melalui pemeriksaan di rumah sakit, hasilnya hormon sang putri memang merupakan seorang perempuan. Kemudian, dari hasil tersebut ia terus berkonsultasi ke rumah sakit untuk sang anak bisa segera dilakukan penanganan...