Ancaman Wali Kota Eri soal Seragam Sekolah Tak Digubris, Fraksi PDIP Surabaya Bergerak

Editor

Yunan Helmy

03 - Sep - 2021, 02:45

Siswa yang didampingi wali murid ketika wadul ke Fraksi PDIP DPRD Surabaya.


JATIMTIMES - Dugaan pungutan seragam sekolah pada tahun ajaran baru kembali terjadi di Surabaya. Kali ini tiga wali murid dari SMPN 15 Surabaya  dan dua wali murid SMPN 54 Surabaya melaporkan adanya pungutan seragam ke DPRD Surabaya pada Kamis (02/09/2021). 

Mereka diterima di ruangan Fraksi PDIP. Di sana para wali murid ini ditemui oleh Sekretaris Fraksi PDIP Abdul Ghoni dan Ketua Komisi C Baktiono.

Lastri, wali murid SMPN 15 Surabaya, mengaku diharuskan membeli seragam sekolah untuk dua anaknya yang kembar. "Seragam untuk anak laki-laki senilai satu juta lima ratus ribu rupiah. Kalau untuk anak perempuan yang pakai jilbab, senilai satu juta enam ratus ribu rupiah," ujarnya.

Pungutan itu,  menurut Lastri, cukup memberatkan, apalagi dia termasuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Kalau bisa dibebaskan biaya apa pun," pintanya.

Abdul Ghoni Muklas Niam yang menerima wadulan ini menyayangkan kasus pungutan seragam sekolah kembali terjadi. Menurut dia, pungutan seragam tersebut disampaikan melalui surat edaran, namun tidak ada tanda kop surat.

"Perintah wali kota Surabaya sudah jelas. Sekarang tinggal praktik di lapangan. Kalau perlu pejabat pemkot yang terkait turun langsung kelapangan," ujarnya.

Ghoni kembali menegaskan tidak boleh dilakukan pungutan apa pun di sekolah. "Karena itu menyalahi aturan PP Nomor 17 Tahun 2010 terkait penyelenggaraan pendidikan. Yang di antaranya menyebutkan tidak boleh melakukan kegiatan jual beli perlengkapan sekolah. Soalnya, fungsi sekolah mendidik supaya berguna siswa bagi masyarakat," ungkapnya.

Ghoni juga menyesalkan bahwa pungutan tersebut terjadi di masa pandemi. "Apalagi di situasi pandemi, maka unsur pendidikannya bagaimana. Kalau memang ada kendala keuangan, silahkan dikomunikasikan biar clear. Kan sudah ada BOS. Para guru ini juga PNS," ujarnya.

Politisi PDIP Surabaya ini menduga, masih banyak wali murid yang menjadi korban pungutan seragam."Yang kita terima ini mungkin baru beberapa. Mungkin masih banyak lagi kasus serupa namun mereka tidak berani mengadukan. Kalau ada oknum yang mengintimidasi karena mengadukan kasus ini, laporkan ke kita," pungkasnya.

Sementara itu, Baktiono, selaku anggota Fraksi PDI-P yang sekaligus ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, menyebutkan bahwa kejadian ini tidak mungkin jika tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan. "Pastinya hal itu sudah diketahui oleh kepala dinas," geram Baktiono, mendengar cerita wali murid saat laporan.

Menurut Baktiono, adanya kejadian ini karena Dinas Pendidikan dianggap sudah tutup mata. Sehingga harus ada pergantian pada posisi pimpinannya. "Tidak mungkin kepala sekolah melakukan itu tanpa sepengetahuan kepala dinas," tegas Baktiono.

Sesuai aturan yang ada di Permendiknas, pihak sekolah tidak boleh menjual atribut sekolah dalam bentuk apabpun dan alasan apa pun. Sekolah maupun guru hanya berurusan dengan belajar mengajar...

Baca Selengkapnya


Topik

Pendidikan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette