Menko Airlangga: Kelapa Harus Masuk Rantai Nilai Global untuk Dapat Komoditas Optimal di Perdagangan Nasional

Reporter

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy

31 - Aug - 2021, 04:38

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok Kementerian)


JATIMTIMES - Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.  Diketahui, pada tahun 2020 sektor pertanian telah menyumbang PDB sebesar 13,70%. Angka itu terbesar kedua setelah sektor manufaktur.  

Sektor ini merupakan salah satu yang paling tangguh di masa pandemi, dimana sektor pertanian masih tetap tumbuh positif sebesar 0,38% (yoy) pada kuartal II-2021. Komoditas kelapa termasuk dalam sektor pertanian yang menjadi salah satu komoditas ekspor penting pada tanaman perkebunan.

Baca Juga : Aturan Terbaru Masuk Mal, Dibuka Sampai Pukul 21.00, Dine in Jadi 50 Persen

“Kelapa harus masuk dalam rantai nilai global untuk mendapatkan nilai komoditas yang optimal dalam perdagangan internasional,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara 49th International Cocotech Conference and Exhibition, Senin (30/8/2021).

Untuk mendukung hal itu, Airlangga mengatakan bahwa smart farming dapat meningkatkan produksi pertanian secara signifikan, baik dari segi produktivitas maupun keberlanjutan. Penerapan smart farming pada tanaman kelapa yakni untuk pengecekan kesehatan tanah, irigasi mikro, diversifikasi tanaman/agroforestry, palm climbing machinerobotic palm harvestorsneera harvestorsred palm weevil detectorair blast sprayersurveillance plant condition using image analysis/machine learningpathogen detection, dan automation in coconut tissue culture.

“Teknologi inovatif untuk pengembangan kelapa berkelanjutan adalah hilirisasi produk kelapa seperti minyak kelapa, minyak kelapa murni, dan fitonutrien yang memiliki nilai tambah produk yang tinggi,” tutur Airlangga.

Selain itu, produk kelapa beragam seperti air kelapa, santan, nata de coco, kelapa kering, gula kelapa, bricket, karbon aktif, serat sabut kelapa, coco peat, dan lainnya. Dari segi lingkungan, aspek ramah lingkungan dari buah kelapa merupakan kapasitasnya dalam menyerap karbon sekitar 5,6 ton CO2/ha per tahun dan penerapan agroforestri kelapa.

Menko Airlangga berharap negara-negara anggota International Coconut Community (ICC) bisa terus mendukung pembangunan kelapa berkelanjutan di negaranya masing-masing, mengingat kontribusi kelapa yang besar tidak hanya dari aspek ekonomi, namun juga dari aspek sosial dan lingkungan...

Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette