Pasien Covid-19 Masih Tinggi, RS Rujukan Kota Malang Tambah Ruang Isolasi
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Yunan Helmy
17 - Aug - 2021, 06:24
MALANGTIMES - Upaya untuk terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi warga yang terpapar covid-19 terus dilakukan berbagai pihak.
Seiring dengan tercatatnya penambahan kasus saat ini, Kota Malang juga menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien. Persada Hospital, misalnya, menjadi salah satu rumah sakit rujukan covid-19 yang juga melakukan penambahan kapasitas ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif. Tempat tersebut terpisah dari pelayanan pasien umum lainnya.
Baca Juga : Upacara HUT Ke-76 RI, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Bebaskan Diri dari Covid-19
Direktur Persada Hospital Sigit Riyarto mengatakan, dengan bangunan ruang isolasi baru ini, seluruh perawatan pasien covid-19 akan lebih terpusat. Sebab, selama ini ruang perawatan pasien covid-19 masih berada di dalam gedung utama.
Sebelumnya, ruang perawatan covid-19 berkapasitas 40 bed dan kini kondisinya sedang penuh. Dengan bangunan baru yang terpisah, maka pelayanan pasien akan semakin optimal.
"Bangunan khusus ini kapasitasnya 50 bed. Kami sudah melayani pasien vovid-19. Cuma selama ini walaupun sudah kami pisah, tetapi masih dalam gedung yang sama (dengan pasien non-covid-19). Nah, ini kami pisahkan," ungkapnya.
Sigit menambahkan, dengan area bangunan baru ini, pelayanan terhadap pasien covid-19 akan lebih fokus. Bahkan, terdapat juga UGD hingga ruang inap khusus yang disediakan.
Nantinya, setiap pasien yang akan masuk ke rumah sakit ini pun harus melewati proses pemeriksaan di ruang triase. Pemeriksaan itu meliputi pemeriksaan darah, thorax dan tes cepat antigen.
Jika pasien itu ternyata positif covid-19, akan diarahkan ke bangunan khusus perawatan pasien covid-19. Namun, bila pasien yang datang telah memiliki surat rujukan terkonfirmasi positif, maka tidak perlu melalui beberapa pemeriksaan awal.
"Kalau pasien yang datang belum punya keterangan atau membawa hasil tes PCR, kami periksa dengan tes antigen. Kalau positif ,ksmi tes PCR. Kalau ada gejala mengarah ke covid-19, isolasi dulu di ruang transit sementara. Kalau PCR negatif langsung kita rawat di pelayanan reguler. Kalau positif ,langsung dirawat di ruang perawatan khusus covid-19," katanya.
Tak hanya itu. Di ruang isolasi khusus ini, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 50 tenaga kesehatan (nakes) sesuai jumlah kapasitas bed. Sehingga, masing-masing pasien mendapat pendampingan perawatan dengan maksimal.
"Nakesnya kami siapkan 50 juga, sesuai dengan jumlah pasien...