Puluhan Event Wisata Tertunda, Okupansi Hotel di Kota Malang Ikut Terimbas
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Pipit Anggraeni
09 - Aug - 2021, 11:06
MALANGTIMES - Masa pandemi Covid-19 yang urung juga usai cukup berdampak pada sektor pariwisata di Kota Malang. Terlebih, adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga saat ini yang berganti menjadi PPKM Level 4.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, dengan kebijakan tersebut menjadikan destinasi wisata di Kota Malang harus tutup sementara.
Baca Juga : Pemkab Sumenep Akan Gelar 3 Event Sakral pada Perayaan HUT RI
Hal inilah, yang kemudian menjadikan rencana 40 event wisata yang masuk dalam kalender event tahunan dan digalakkan di setiap Kampung Tematik harus tertunda.
"Di tahun 2021 ini kan ada 40 event kalender event. Di bulan Juni dan Juli itu sudah ada 20 event yang tertunda. Seperti Festival Kampung Berantas, Festival Lempung Agung Kampung Gerabah, Festival Kampung Wangi hingga Festival Kampung Celaket, dan lainnya itu ditunda," ujarnya, Senin (9/8/2021).
Begitupun dengan event-event yang diselenggarakan di perhotelan juga ditunda. Menurutnya, saat ini ada satu event yang telah melaporkan untuk melakukan penundaan, akibat dampak dari kebijakan PPKM Level 4.
"Itu ada satu event, Tong Tong Night Market yang dilaksanakan oleh Hotel Shalimar, itu ditunda. Mereka menunda eventnya, karena situasi ini," jelasnya.
Bahkan, dengan adanya banyak penundaan event wisata ini juga mempengaruhi okupansi perhotelan. Di mana, berdasarkan data yang diterima dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, saat ini okupansi hotel hanya dikisaran 10 persen saja.
"Kondisinya saat ini memang masih belum baik ya, belum banyak yang datang (kunjungan di wisata atau hotel). Jadi turun drastis, hanya 10 persen saja," terangnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya