Paket Beras Kemensos Tak Layak Konsumsi, Mathur: Masak Kita Mau Makan Kayak Bahan Konsumsinya Ayam
Reporter
Imam Faikli
Editor
Pipit Anggraeni
04 - Aug - 2021, 10:17
BANGKALANTIMES - Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan kedatangan 1.500 Paket beras Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Nantinya, bantuan tersebut akan diperuntukkan bagi masyarakat terdampak PPKM. Namun, beras bansos tersebut dianggap tidak layak untuk di konsumsi.
Mendengar kualitas berasnya kurang berkualitas, Mathur Husyairi, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Gudang Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan untuk melihat langsung kondisi beras yang dikirim oleh Kemensos RI tersebut.
Baca Juga : Potret Kegembiraan Pedagang di Jombang saat Menerima Bantuan ketika PPKM Level 4 Diperpanjang
Setelah melihat langsung kualitas beras, Mathur menyangka bahwa pihak vendor atau rekanan penyedia beras sengaja mengambil keuntungan ditengah mewabahnya pandemi Covid-19, melalui Paket beras ini.
"Setelah dilihat, kualitas berasnya memang sangat tidak layak di konsumsi, karena berasnya seperti beras hasil oplosan, berkutu, kuning dan berdebu," ujar Mathur, usai Sidak, Rabu (04/8/2021).
Akibat kualitas beras yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi, Mathur menyarankan agar paket beras untuk warga terdampak PPKM ini, untuk tidak disalurkan. "Lebih baik beras ini diangkat kembali oleh pihak yang mengirim dan diganti dengan yang lebih layak," tegas dia.
Padahal kata Mathur, menurut informasi yang ia peroleh, di kabupaten lain tidak seperti ini berasnya. "Kenapa Bangkalan kok berasnya malah seperti ini dan tidak layak konsumsi, ini berasnya ada kutunya, kalau kemudian satu barang ada kutunya jelas sudah beras ini semuanya ada kutunya," jelasnya.
"Masak kita mau makan kayak bahan konsumsinya ayam kan gitu, ini tidak layak dan tidak berperikemanusiaan, bahkan saya berharap pihak kepolisian turun tangan ini, entah Polres Bangkalan atau Polda Jatim untuk mengusut," tuturnya.
Tidak hanya itu, Mathur juga menyebutkan, jika ada penurunan kualitas berarti ini jelas ada penurunan harga. Sebab, kualitasnya sangat berbeda dengan bantuan paket beras lainnya. "Jadi ini sudah jelas ada indikasi meraup keuntungan dari bansos ini," kata dia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya