Viral Kisah Pria Lolos Seleksi Polisi, sudah Gelar Syukuran Namanya Malah Digantikan Orang Lain
30 - Jul - 2021, 03:12
INDONESIATIMES - Viral di media sosial video keluarga calon anggota polisi Bintara Polri 2021 yang melakukan aksi protes. Aksi protes itu terjadi karena, anak mereka yang telah dinyatakan lulus seleksi secara tiba-tiba namanya diganti oleh orang lain.
Padahal, pihak keluarga mengaku telah menggelar acara syukuran untuk anak mereka yang lolos menjadi anggota kepolisian itu.
Video aksi protes tersebut diunggah oleh akun Tiktok @pietheinpusung.
Baca Juga : Hina Wartawan, Pria Magetan Merengek Minta Maaf Saat Diciduk Satreskrim Polres Madiun Kota
Dalam video, ayah pria tersebut meminta penjelasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai alasan nama anaknya telah diganti dengan nama orang lain.
"Kepada yang terhormat pak Presiden Jokowi dan kapolri, kamu ingin menyampaikan permohonan terkait anak kami yang mengikuti tes penerimaan Bintara Polri 22 Juli 2021," ujar sang ayah dalam video yang beredar, Kamis (29/7/2021).
Ia mengaku, pada saat pengumuman yang disiarkan secara langsung, nama sang anak, yakni Rafael Malalangi dinyatakan lolos Bintara Polri 2021. Setelah mengetahui kabar bahagia tersebut, pihak keluarga langsung menggelar acara syukuran.
"Pada saat pengumuman dan disiarkan live streaming disaksikan langsung masyarakat, jadi kebanggaan bagi kami. Keluarga kami langsung buat ibadah syukur," ungkapnya.
Namun, 1 minggu berselang pihak keluarga justru mendapatkan kabar jika Rafael dinyatakan tidak lulus dan telah digantikan oleh nama orang lain.
"Tapi hari ini, 29 Juli 2021 kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan oleh orang lain," tuturnya.
Selain itu ada pula unggahan bukti pengumuman bahwa Rafael Malalangi dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan Bintara Polri 2021 asal Polres Minahasa Selatan. Terdapat juga foto kartu peserta seleksi Bintara Polri atas nama Rafael Malalangi.
Mengetahui hal ini, Rafael pun menangis karena perasaan malu, kecewa dan bingung, mengapa namanya bisa hilang dari daftar pengumuman susulan.
"Padahal, saat pengumuman online pada Tanggal 22 Juli, nama saya ada di Nomor Urut 22. Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu," ungkap Rafael...