Heboh Anggota DPRD Tutup Jalan Rumah Tahfidz karena Diduga Terganggu Suara Ngaji, Ini Faktanya
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
24 - Jul - 2021, 07:25
INDONESIATIMES - Anggota DPRD Kabupaten Pangkep (Pangkajene Kepulauan), Sulawesi Selatan (Sulsel), Fraksi PAN Amiruddin menjadi sorotan publik. Pasalnya, Amiruddin diketahui telah menembok jalan akses ke rumah penghafal Al-Qur'an (hafidz) di Kota Makassar yang bersebelahan dengan rumahnya.
Penutupan akses diduga dilakukan karena Amiruddin kerap terganggu suara mengaji anak-anak penghafal Alquran yang dinilainya ribut.
Baca Juga : Wali Kota Malang Sayangkan Sikap Warga yang Tolak Hotel Dijadikan Safe House
Rumah Amiruddin diketahui bersebelahan dengan Rumah Tahfidz Nurul Jihad di Jalan Ance Deng Ngoyo Lr 5, RT/RW V, Kelurahan Masale, Kota Makassar. Bagian pintu belakang rumah tahfidz ini yang ditembok Amiruddin pada Kamis (22/7/2021).
"Pak Amiruddin anggota DPRD Pangkep. Dia tiap hari Sabtu-Minggu datang (ke rumahnya)," ujar Ketua RW V Kelurahan Masale, Makassar, Abdul Aziz.
Menurut Abdul Aziz, Amiruddin merasa terganggu oleh suara mengaji anak-anak di rumah tahfidz tersebut. "Saya dengar tahfidz dianggap ribut karena mengaji. Kedua karena masalah kebersihan dan bajunya di situ dijemur dianggap kotor," papar Aziz.
Tak cuma pintu belakang rumah tahfidz yang ditembok. Ada juga pintu rumah warga lainnya yang tertutup akibat penembokan tersebut.
Sebelum melakukan penembokan, Amiruddin diketahui telah mengirim keluarganya untuk memberitahukan rencananya soal penembokan itu. Hal tersebut tentu langsung ditolak lantaran harus mendapatkan persetujuan pemilik rumah tahfidz dan rumah yang lainnya. Terlebih wilayah yang ditembok adalah jalan yang masuk dalam kategori fasilitas umum (fasum).
"Pemilik tahfidz, Pak Faisal, dan rumah warga yang satunya akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Panakkukang," cetus Aziz.
Diketahui, rumah tahfidz ini lebih dulu berdiri daripada rumah Amiruddin, yakni sekitar tahun 1990-an. Saat jalan itu ditembok, Amiruddin pun tak berada di lokasi karena tengah berada di Pangkep.
Camat Masale Thahir Daeng Ngalli menyebut ada dua bangunan yang terdampak pembangunan tembok, yakni rumah tahfidz dan rumah warga lainnya. Thahir menegaskan jalan yang ada di wilayah penembokan itu ialah fasilitas umum dan telah memberikan surat peringatan kepada pemilik rumah agar membongkar tembok.
Terkait permasalahan ini, Amiruddin pun akhirnya buka suara. Ia mengaku tembok itu dibangun bukan karena terganggu suara mengaji anak-anak, tetapi karena kebersihan...