Covid-19 Melonjak Tinggi, Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Mulai Kelelahan
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
A Yahya
01 - Jul - 2021, 07:59
KEDIRITIMES - Melonjaknya kasus Covid 19 di Kota Kediri membuat tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri mulai kelelahan. Membeludaknya pasien yang datang setiap hari memaksa mereka bekerja tanpa henti dengan resiko yang tinggi.
Selain ruang isolasi, Instalasi Gawat Darurat (IGD) menjadi tempat yang paling sibuk di tengah pandemi. Sejak dua minggu terakhir jumlah pasien yang datang bertambah pesat dengan intensitas tinggi. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan pasien yang menunggu perawatan di IGD.
Baca Juga : Terima Ratusan Karangan Bunga, Ini Respons Kapolres Sampang
"Pasien datang tak berhenti, akhirnya terjadi penumpukan di IGD. Itu yang membuat kami stres. Pasien yang datang duluan belum dapat kamar, sudah ada lagi pasien baru," kata Gigih, Kepala Ruang IGD RSUD Gambiran Kota Kediri.
Secara kapasitas IGD RSUD Gambiran Kota Kediri hanya tersedia 18 tempat tidur. Namun sejak terjadi lonjakan kasus Covid 19 dalam dua minggu terakhir, jumlah pasien yang datang tak kurang dari 30 orang setiap hari.
Meski RSUD Gambiran telah menambah jumlah tenaga kesehatan untuk menangani pasien, mereka tetap kewalahan menangani pasien. Saat ini tak kurang 34 perawat dan bidan, serta 20 dokter disiagakan untuk bekerja secara bergilir di rumah sakit rujukan Covid 19 ini.
"Satu sisi kami harus melayani pasien dengan baik. Di sisi lain kami juga menjaga diri agar tidak terpapar. Satu tenaga medis sangat berarti dalam situai seperti ini, jangan sampai ada yang sakit," imbuh Gigih.
Pasien yang datang ke IGD juga bervariasi, mulai dengan gejala ringan hingga berat. Sebagian besar dari mereka memiliki gejala batuk, kehilangan indra penciuman, hingga sesak nafas dengan saturasi oksigen yang rendah.
"Akhir-akhir ini banyak pasien dalam keadaan tidak bagus. Saturasi dibawah 90, frekuensi nafas lebih dari 30," jelasnya.
Dalam kondisi seperti ini, seluruh tenaga kesehatan berusaha saling menguatkan. Tak jarang mereka juga memberi kesempatan rekannya untuk beristirahat jika benar-benar tak mampu lagi bekerja. Belum lagi ketatnya Alat Perlindungan Diri (APD) yang membuat gerah dan berkeringat.
Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien Covid 19 yang ketat juga menambah beban para tenaga medis ini...