Debat Panas Ade Armando Vs Blok Politik Pelajar soal "Jokowi King of Lip Service" hingga UU ITE
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
29 - Jun - 2021, 04:26
INDONESIATIMES - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menilai bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI kurang riset terkait kritik soal 'Jokowi king of lip service'. Ade pun mempertanyakan apa bukti Jokowi pintar berkata-kata?
Awalnya, Ade mengatakan bahwa kritik yang dibuat BEM UI merupakan sesuatu yang sah dalam berdemokrasi. Kendati demikian, menurutnya, cara kritik yang disampaikan tidak pintar.
Baca Juga : Polemik Objek Pajak PT BSI, NasDem Banyuwangi: Tidak Perlu Dibesarkan, Kawal Saham Pemkab di BSI
"Apa yang disampaikan BEM UI itu adalah sesuatu yang seharusnya memang dilindungi, sesuatu yang sah dalam demokrasi. Tapi pada saat yang sama, karena mereka menyerang Pak Jokowi dengan cara yang menurut saya tidak pintar, maka sebagai seorang anggota sivitas UI harus menyatakan bahwa nggak beres nih kalian cara berpikirnya," kata Ade dalam debat virtual dengan Blok Politik Pelajar dengan tema 'Kritik BEM UI Jokowi King Lip of Service', Senin (28/6/2021) malam.
"Mereka mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah raja munafik, tukang bohong, nawarul orang Sunda bilang. Saya akan bilang, boleh, tapi apa buktinya?" tambah Ade.
Lebih lanjut, Ade melihat kritik tersebut lemah secar logika. Salah satu kritik yang dinilai rendah secara logika terkait dengan revisi Undang-Undang (UU) ITE.
"Mereka kan menyajikan serangkaian bukti. Singkat saja ada UU ITE, ada KPK, ada UU Ciptaker ada penangkapan, pembubaran para demonstran. Saya melihat keempat-empatnya, walaupun dengan derajat yang berbeda-beda, itu lemah secara logika. Misalnya yang paling gampang UU ITE. Nih kayaknya anak BEM risetnya nggak baca apa yang dibuat oleh pemerintah dalam menyajikan revisi UU ITE," ujar Ade.
Ade lantas mengatakan sejak awal Presiden Jokowi telah meminta UU ITE direvisi karena telah banyak memakan korban. Hingga akhirnya, lanjut Ade, pemerintah mengeluarkan pedoman terhadap pasal-pasal yang dinilai memberangus kebebasan berpendapat.
Mendengar pernyataan Ade, Blok Politik Pelajar, Delpedro Marhaen, balik mempertanyakan maksud 'tidak pintar' yang dilontarkan kepada BEM UI. Delpedro menyebut Ade hanya membahas salah satu kritik BEM UI terkait UU ITE yang menurutnya bisa dilihat dari dua sisi kacamata yang berbeda...