Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Jatim Minta Tak Pertentangkan Agama dengan Ideologi Pancasila
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
02 - Jun - 2021, 01:44
SURABAYATIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bahwa Hari Lahir Pancasila Ke-76 pada 1 Juni 2021 hendaknya bisa menjadi momentum untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keberagaman, keberbedaan dan ke-Bhinekaan merupakan sebuah keniscayaan. Karena itu kebersatuan, kebersaudaraan dan kebersamaan kita dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini direkatkan oleh Pancasila," ungkap Khofifah seusai mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo secara virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (1/6).
Baca Juga : Hari Lahir Pancasila, Pejabat Pemkab Bondowoso Dengarkan Pidato Presiden Jokowi
Dengan menggunakan Baju Adat Kebaya Khas Jawa Timuran, Gubernur Khofifah mengutip sambutan Presiden dimana, Indonesia memiliki aneka ragam suku, agama, bangsa dan bahasa yang itu menjadi sumber kekuatan Bangsa Indonesia.
"Sekian banyak suku bangsa yang ada, berbagai ribuan bahasa, keberagaman adat istiadat, agama merupakan kekuatan Indonesia yang dipersatukan dalam ke-Bhinekaan dan direkatkan oleh Pancasila," jelasnya.
Khusus kepada para generasi muda dan para milenial, gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap agar mereka menemukenali makna Pancasila yang telah terkandung dan terangkum utuh dalam setiap lima sila.
Menurutnya, kelima sila yang terkandung dalam Pancasila memiliki pandangan yang utuh terhadap makna dari religiusitas dan nasionalisme yang saling menyatu. Religiusitas dan nasionalisme merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
"Religiusitas dan nasionalime tidak bisa dipisah dan harus menjadi satu kesatuan rasa, pikiran, gerak dan langkah," tegasnya.
Khofifah sapaan akrabnya menjabarkan, pada sila pertama terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti bahwa agama menjadi bagian dari seluruh referensi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
"Agama berasal dari Allah Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan dengan menurunkan rahmatnya. Sedangkan, Pancasila dibuat oleh manusia-manusia cerdas dan brilian yang ada di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya