Jeritan Istri Kades, Diusir dan Kini Ditinggal Kawin Lagi
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Yunan Helmy
29 - May - 2021, 09:41
JEMBERTIMES – Usia Rosalia Prapti Nugraha terbilang masih muda. Warga Jember Kidul, Kaliwates, Kabupaten Jember, ini baru memasuki 24 tahun.
Pada 4 Desember 2020, Rosalia dinikahi Sofyan alias Yopi, salah satu kepala desa di Kecamatan Ajung, Jember. Sofyan juga mantan guru Rosalia waktu duduk di bangku sekolah.
Baca Juga : Truk Tebu Terguling, Sebabkan Arah Lumajang Probolinggo Macet 12 Kilometer
Meski status kepala desa saat menikahi dirinya adalah duda dengan dua anak, Rosa -panggilan akrab Rosalia Prapti Nugraha- tetap mau menerima. Terlebih saat Rosa diperkenalkan kepada keluarga sang kades, anak-anaknya yang masih balita dan satunya lagi duduk di bangku TK langsung memangilnya mama. Hal ini karena ada kemiripan wajah antara Rosa dengan mendiang istri sang kades.
“Saat diperkenalkan ke keluarganya, anak-anak Pak Yopi yang masih balita langsung memanggil saya mama. Seketika saya menangis haru, tidak kuasa melihat anak yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Saat itu saya langsung dekat dengan anak-anaknya dan mereka sudah saya anggap anakku sendiri,” cerita Rosa yang didampingi kedua orang tuanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (29/5/2021).
Karena kedekatan dirinya dengan anak kepala desa dan rasa kasihan terhadap dua anak yang membutuhkan kasih sayang ibu, Rosa dan Yopi sepakat untuk melangsungkan akad nikah. Proses lamaran juga dilakukan orang tua keduanya.
“Sebenarnya saat itu saya sudah mencoba untuk menanyakan kesiapan anak saya untuk memikirkan kembali soal pernikahannya. Namun anak saya memberikan keyakinan ke saya. Apalagi melihat dua anak kecil yang membutuhkan kasih sayang. Ya sudah akhirnya saya pasrah dan terima lamarannya. Mungkin ini jalan takdir anak saya,” ujar Suprapto, orang tua Rosa, yang juga ada di sampingnya.
Pernikahan pun dilangsungkan dengan acara resepsi seperti umumnya. Ada akad nikah, mengundang tetangga dan acara ngunduh mantu serta ada dekorasi pengantin. Terlebih bagi Suprapto, Rosa adalah anak pertama sehingga pernikahannya pun digelar dengan resepsi walau tidak mewah.
“Ya pernikahannya seperti pada umumnya, digelar di rumah kami. Meski sederhana, tapi ya tetap ada kuwade (dekor,red) Mas. Bahkan beberapa tetangga ikut membantu acara pernikahan. Malah saat mengantarkan balasan kemanten di Ajung, saya dibantu Pak RW, teman Grab, dan juga tetangga karena ini mantu saya pertama. Kata orang-orang, kalau mantu pertama tidak dirayakan, maka bisa berpengaruh pada mantu berikutnya,” ungkap Suprapto...