Lewat Puisi Ini, Rektor UIN Malang Gambarkan Bagaimana Intelektual Sejati
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
24 - May - 2021, 12:19
MALANGTIMES - Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau mempersoalkan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.
Mengenai hal tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Abdul Haris menggambarkan intelektual sejati melalui puisinya yang berjudul "Intelektual Bukan Hanya Pandai Membual".
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta 23 Mei: Elsa Panik dan Bingung, Bayi Siapa yang Dikandungnya?
Dijelaskan, orang-orang pandai atau intelektual sejati bisa saja muncul bukan dari perguruan tinggi dan mungkin tidak pernah belajar di program studi khusus. Namun intelektual sejati itu ahli di masing-masing bidangnya.
Menurut Prof Haris, mereka merupakan orang yang sangat pemikir dan selalu bertindak rapi. Lebih dari semua itu, mereka merupakan orang yang sangat peduli terhadap rakyat tanpa membedakan asal-usul diri.
"Bisa saja punya profesi sebagai TNI atau polisi. Bisa juga tokoh agama seperti pendeta atau kiai. Bahkan sangat mungkin mereka yang pejabat tinggi. Namun mereka adalah intelektual yang sejati. Tentu saja dengan kriteria dan memenuhi ciri-ciri," jelasnya.
Bahkan, dalam puisinya, Prof Haris menyebutkan, intelektual inilah yang sesungguhnya merupakan pahlawan bangsa. Mereka selalu terusik hadirnya akan hal-hal yang menggangu seperti penjajah, baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam. Kendati begitu, mereka juga tetap terus mencari solusi untuk membuat semua bahagia.
"(Mereka) ingin membangun dunia lebih adil dan sejahtera. Ada saja yang diusik dan dipikirkan tanpa jedah. Bahkan selalu ingin bicara dengan siapa saja," ungkapnya.
Karena itu, intelektual kini kian banyak dicari. Kembali lagi, mereka bisa berasal dari berbagai kelompok, dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, berikut puisi utuh karya Prof Abdul Haris yang menggambarkan seorang intelektual bukan hanya pandai membual.
"INTELEKTUAL,
Bukan Hanya Pandai Membual.
Baca Juga : Baca Selengkapnya