Usai Jalani Terapi selama 1,5 Bulan Anak Ini Bisa Panggil Mama dan Papa

SURABAYATIMES - Keterlambatan bicara bisa saja dialami oleh seorang anak. Beragam faktor yang menjadi penyebabnya. Ini seperti dialami Myesha (2). Di usianya yang sudah menginjak dua tahun lebih dua bulan dia belum bisa bicara dengan normal seperti anak pada umumnya.

Tentu ini kemudian membuat ibunya, Dea harus mengambil tindakan khusus. Karena Dea menganggap Myesha tumbuh kembangnya tidak sama dengan anak seusianya.

Baca Juga : Bukan tanpa Dasar, Dua Pamali Ini sesuai Hadis Rasulullah

Dia kemudian mencari informasi seputar dunia pendidikan anak. Terutama bagi pendidikan yang khusus menangani persoalan seputar dunia keterlambatan perkembangan anak. "Akhirnya saya menemukan Alejo Academy Surabaya," terangnya.

Tanpa ragu Mama Dea sapaan akrabnya, kemudian mendaftarkan Myesha ke Alejo ini. "Setelah terapi selama 1,5 bulan anak saya bisa bicara mama dan papa. Dan juga mengalami peningkatan konsentrasi dan memahami instruksi yang saya berikan," terangnya.

Kemudian dia melanjutkan setelah tiga bulan banyak sekali perkembangan yang dialami Myesha. Menurut dia banyak kata dikeluarkan anaknya. "Lebih fokus dan memperhatikan. Bisa meminta sesuatu dan menolak sesuatu. Dan selama terapi di Alejo protokol kesehatan tetap dijalankan," imbuh dia.

Sementara itu Tri Agustini S. Psi salah satu pengajar di Alejo Academy mengungkapkan jika ada anak yang mengalami keterlambatan bicara dengan menjalani terapi di Alejo dijamin dalam waktu singkat satu bulan sudah ada progres.

"Anak terlambat bicara harus dianalisa dahulu penyebab terlambat bicara. Bisa karena tuna rungu, gangguan tumbuh kembang atau faktor lainnya," kata dia.

Jika kasus ringan saja atau hanya terlambat bicara menurut dia artinya hanya pada masalah bahasa ekspresif. Dan nantinya usai menjalani terapi selama satu bulan akan ada progres.

Ibu dua anak ini lantas menjelaskan yang dilakukan pihak sekolah kata dia bertahap. "Kita lihat dahulu aspek tumbuh kembang anak. Misal, aspek motorik, aspek emosi, aspek bahasa dan aspek kognitif," tuturnya.

Baca Juga : Baca Selengkapnya