Wali Kota Kediri Ajak Jaga Komitmen Menggerakkan Ekonomi dan Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan
Reporter
Bambang Setioko Kediri TIMES
Editor
A Yahya
18 - May - 2021, 02:45
KEDIRITIMES - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta jajaran Forkopimda Kota Kediri mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui video conference, Senin (17/5) bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Ada dua arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni terkait lonjakan Covid-19 pasca libur lebaran dan mengenai perekonomian.
Presiden Joko Widodo menekankan agar seluruh kepala daerah mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Berdasarkan data, masih ada sekitar 1,5 juta orang yang melakukan mudik di tengah larangan mudik.
Baca Juga : Halal Bihalal Pakai Musik Elektone di Kota Blitar Dibubarkan Petugas Gabungan
Sebelumnya, telah diprediksi ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan mudik lebaran. Namun setelah pemerintah membuat kebijakan tentang larangan mudik, masyarakat yang ingin mudik turun menjadi 11 persen. Kemudian setelah dilakukan sosialisasi larangan mudik turun menjadi 7 persen dan setelah dilakukan pengetatan turun menjadi 1,1 persen. Saat ini, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sedang memberlakukan Lockdown karena adanya lonjakan kasus.
“Kita berharap kasus aktifnya tidak sebesar pada tahun lalu karena saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncak tanggal 5 Februari dengan kasus aktif sekitar 176 ribu. Tetapi saat ini turun menjadi 90.800 atau turun sekitar 48 persen. Ini yang harus terus kita jaga dan harus adanya konsistensi,” ujarnya.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo menambahkan agar seluruh kepala daerah untuk memperkuat Testing, Tracing dan Treatment. Apalagi bila dilihat dari data kasus mingguan terdapat beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
“Pekembangan kasus mingguan di Sumatera harus diwaspadai. Namun semua harus tetap hati-hati. Untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) target kita harus dibawah 50 persen dan saat ini BOR Nasional 29 persen. Kalau obat kurang minta Kemenkes. Kalau vaksin masih punya kemampuan untuk disuntikkan terutama bagi lansia segera lakukan,” imbuhnya.
Mengenai masalah ekonomi, Presiden Joko Widodo mengatakan di kuartal satu tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di angka -0,74 persen. Pada kuartal kedua tahun 2021 ditargetkan harus diatas 7 persen. Namun dalam menggerakkan perekonomian harus tetap memperkuat protokol kesehatan...