Tuntaskan Kemiskinan, Wakil DPRD Kota Surabaya Reni Astuti: 'Butuh Kolaborasi Kelembagaan'
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Pipit Anggraeni
21 - Apr - 2021, 11:38
SURABAYATIMES - Membangun Surabaya lebih baik lagi perlu dukungan dari beberapa elemen. Baik elemen pemerintah, lembaga masyarakat atau dari elemen lainnya. Di mana semua unsur sangat dibutuhkan kehadiran kolaborasi dalam membangun Surabaya.
DPRD Kota Surabaya Rabu (21/4/2022) ini menerima rombongan tamu dari Lembaga Amil Zakat Nasional Lembaga Manejemen Infaq (Laznas LMI) yang berkantor pusat Surabaya. Kehadiran rombongan Laznas LMI diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti bersama Sekretaris Dewan (Sekwan) Mutandar Rachman di gedung baru DPRD Surabaya.
Baca Juga : Pasca-Ada Orang Tua Meradang Gegara Seleksi KSN, Lira Malang Raya Kritisi Disdikbud
Usai menerima rombongan Laznas LMI, Reni Astuti menyampaikan, bahwa untuk membangun kota Surabaya lebih baik maka diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya dengan Laznas LMI, sebagai lembaga amil zakat nasional yang sudah akuntabel dan terakreditasi.
“Semangat dari Surabaya dibangun dari semangat kebersamaan (Kolaborasi) baik elemen sosial, elemen politik dan elemen swasta,” terangnya.
Sehingga, rombongan dari Laznas LMI hadir di gedung DPRD Surabaya, maksud dan tujuannya turut andil dalam membangun Surabaya lebih baik. Kelembagaan Laznas LMI yang telah hadir untuk membangun kolaborasi kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Tidak mungkin semuanya bisa diatasi oleh Pemkot, oleh karenanya kolaborasi secara kelembagaan sangat dibutuhkan. Tentu Surabaya dibangun tidak hanya dari satu pilar saja, tapi butuh dukungan dari lembaga lain,” kata Reni.
Ia mencontohkan, bahwa angka kemiskinan yang masih berkisar sekitar 4 persen tidak mungkin bisa diatasi secara keseluruhan. Untuk itu dibutuhkan kehadiran kolaborasi dan kebersamaan kelembagaan untuk itu membangun Surabaya. Karena Surabaya memiliki sumber daya yang luar biasa, kolaborasi ini dapat membantu yang belum tertangani oleh Pemkot.
“Pemerintah kota memiliki program untuk mengatasi kemiskinan dan pendidikan, akan tetapi tidak semua program yang dijalankan oleh Pemkot bisa tersentuh semuanya,” urainya.
Tadi yang menarik, adalah program beras yang dihasilkan oleh para petani. Program ini sangat bagus bahwa ada perhatian buat petani.
“Kalau di Surabaya yang ada adalah petani tambak dan nelayan, dengan kolaborasi dengan elemen lain mungkin bisa tersentuh,” tukas Reni...