Analisa Deddy Corbuzier: Teroris Masuk ke Markas Polisi Kok Bawa Pistol Mainan
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
01 - Apr - 2021, 08:17
INDONESIATIMES- Presenter Deddy Corbuzier ikut menyoroti peristiwa penyerangan terduga teroris bernama Zakiah Aini di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021). Seperti biasa, Deddy mencoba menganalisa peristiwa itu melalui video yang diunggahnya di channel YouTube Deddy Corbuzier.
Dalam video berjudul "TERORIS GOBLOK INDONESIA‼️" itu, ia menilai jika kejadian tersebut sama dengan seperti bom di Makassar. “Saya tadi syuting jam 5 dapat sebuah video ada orang yang terduga wanita masuk ke dalam Mabes mengacungkan senjata, ada tembak-tembakan sampai ke satu sudut tertentu lalu dia rubuh jatuh, sepertinya tertembak. Intinya ada yang meninggal, ini kan aksi terorisme,” ungkap Deddy.
Baca Juga : Pemerintah Tolak KLB Demokrat, Pengamat Politik Sarankan Moeldoko Tinggalkan Jabatan KSP
Ia lantas membeberkan opini publik yang menyebut terorisme tak memiliki agama. Kendati demikian, baginya pelaku terorisme itu tentu memiliki agama.
Bahkan, ia mencontohkan saat pelaku percaya kepada 72 bidadari yang menunggu dia di atas surga. “It’s so stupid. Ketika melakukan itu, ya itu artinya dia percaya terhadap sebuah agama, dia ada agamanya. Tapi memang betul kalau di luar negeri, agamanya beda. Tapi kita enggak bicara tentang hal itu,” timpalnya.
Seperti diketahui, Deddy sendiri merupakan mualaf. Di mana saat itu ia kerap dicap kafir oleh beberapa kalangan.
Hujatan itu, disebut Deddy secara tak langsung membuat orang membenci orang dengan agama berbeda. “Sedangkan agama Islam tidak mengajarkan itu, kalau benar (menjalaninya). Contoh cinta kasih dan akhlak, jadi sudah tidak masuk akal, orang-orang yang mengkafir-kafirkan itu cuma ngadu domba, bikin perpecahahan,” lanjutnya.
Ia lantas mengaku tak memahami ajaran agama seperti apa yang membuat orang diminta untuk membenci sesama. Orang-orang pembenci itulah yang diyakini Deddy berguru pada orang yang salah, termasuk si penyerang Mabes Polri.
“Nah kejadian tadi ini kan begini menariknya, ini kita menggunakan kata radikal, ada orang bawa senjata masuk ke Mabes Polri entah bagaimana caranya dia bisa masuk, harus diteliti. Nembak, lalu ditembak sama polisi,” ungkapnya...