Ini Pandangan Mahasiswa Asing terhadap Kampus UIN Maliki Malang dan Rektor Prof Abdul Haris
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
18 - Mar - 2021, 11:33
MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MALIKI) Malang memiliki mahasiswa asing terbanyak di antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan jumlah 499 mahasiswa. Banyaknya mahasiswa tersebut, tak lepas dari pelayanan UIN MALIKI Malang yang memberikan pelayanan begitu maksimal baik dalam administrasi maupun pembinaan para mahasiswa
Selain itu, para tenaga pendidik, dosen hingga unsur pimpinan kampus, begitu mengedepankan persahabatan dan selalu menyambut ramah terhadap semua mahasiswa, termasuk para mahasiswa asing.
Baca Juga : Jadi Pionir, Pemkot Malang Ajak Pemuda Perangi Narkoba dan HIV/AIDS
Pelayanan yang maksimal dan ramahnya para pegawai, dosen maupun pimpinan UIN MALIKI Malang, dibenarkan oleh Yasin mahasiswa asing asal Mesir. Pria berusia 23 tahun ini memang mengakui jika UIN MALIKI Malang merupakan sebuah universitas yang begitu bagus.
Kompetensi para dosen yang pernah mengajarnya saat belajar di Universitas Al-Azhar, juga membuatnya tertarik untuk melakukan pendidikan di UIN MALIKI Malang, yang sama halnya dengan Universitas Al-Azhar merupakan perguruan tinggi Islam.
"Saya belajar dua tahun di sana, juga dibimbing sama dosen dari Indonesia. Selain itu mereka juga ramah sehingga semakin membuat saya tertarik melanjutkan belajar di sini. Memilih UIN MALIKI Malang ya karena universitas berbasis Islam," terang pria yang menyukai nasi goreng dan soto ini.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika selain sebagai tempat belajar, Indonesia khususnya UIN MALIKI Malang juga telah dianggap Yasin sebagai negara maupun tempat tinggalnya yang kedua. Budaya maupun bahasa yang ia pelajari ia temukan beberapa kesamaan.
Para pegawai, dosen maupun pimpinan UIN MALIKI Malang serta masyarakat sekitar begitu ramah. Diakuinya, sambutan baik dan rasa persahabatan begitu didapatkan, dimanapun ia berada saat menempuh pendidikan di UIN MALIKI Malang. "Saya belajar budaya dan bahasa, tapi waktu saya belajar selama dua tahun, aku menemukan banyak yang sama juga.
Di sini warganya sangat ramah, setiap orang di jalan selalu menyambut saya. Jadi aku sangat suka di Indonesia. Bahkan sudah dua tahun saya belum balik, disini saya punya banyak keluarga," ungkapnya.
Aisyah mahasiswa asal Cina juga mengatakan hal yang senada dengan Yasin. Ia mengakui jika selama pembelajaran ia begitu banyak terbantu dengan orang-orang yang berada di sekelilingnya...