Satu Rumah di Bumiayu Masuk Sungai Terkena Longsor
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
16 - Mar - 2021, 01:57
MALANGTIMES - Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (14/3/2021) menyebabkan pergerakan tanah hingga menyebabkan longsor di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Setidaknya tiga rumah di Jalan Kapri terdampak longsor. Satu di antaranya ambrol masuk Sungai Brantas.
Saksi mata bernama Sukardi yang juga rumahnya terdampak longsor di bagian dapur mengatakan, mulanya tiga rumah itu mengalami keretakan bangunan pada Minggu (14/3/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.
"Sekitar pukul 20.00 WIB kamis semua di sini mendengar suara keras seperti petasan jedar+jedar. Terus lantai rumah juga retak-retak. Akhirnya semua saya suruh keluar. Terus pukul 21.00 WIB tiba-tiba langsung ambles. Itu rumah milik Fauzan yang ambles," ujarnya ketika ditemui di lokasi bencana, Senin (15/3/2021).
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang buah di Pasar Induk Gadang tersebut mengatakan, yang terdampak longsor sebanyak tiga rumah. Yang pertama rumah milik Su'din, kedua rumah milik Sukardi, dan yang ketiga rumah milik Ahmad Fauzan. "Untungnya dari semua rumah yang terdampak longsor itu, nggak ada korban jiwa," ungkapnya.
Rumah milik Su'din kondisinya saat ini mengkhawatirkan. Sebab, kondisi tembok dan bangunan rumah mengalami keretakan. "Itu temboknya retak. Terus sekarang penghuninya sudah disuruh keluar semua," katanya.
Rumah Sukardi juga mengalami keretakan. Bahkan fondasi dapur telah longsor sehingga ambles ke sungai.
Mengalami kejadian tersebut, keluarga Sukardi, Su'din, dan Fauzan memilih untuk mengungsi di kediamannya saudaranya. "Untuk sementara waktu, kami semua ya ngungsi dulu di rumah saudara. Terus untuk langkah darurat, kami juga mendirikan tenda tidak jauh dari rumah yang longsor untuk dibuat dapur umum," kata Sukardi.
Sedangkan Fauzan mengatakan rumah yang saat ini sudah hilang akibat longsor baru selesai dibangun pada Agustus 2020. "Saya selesai bangun rumah di atas tanah hibah ini pada Agustus 2020 dengan menghabiskan biaya lebih dari Rp 300 juta," ungkapnya.
Untung tidak terdapat korban jiwa maupun barang-barang perabot rumah tangga saat rumah Fauzan ambrol ke sungai. Hal itu disebabkan sejak tahun baru 2021, dirinya sudah memutuskan untuk pindah.
"Jadi, saya bersama istri dan anak hanya menempati rumah ini mulai Agustus sampai Desember saja...