Harga Kedelai Melambung, Ini Siasat Perajin Tempe Blitar

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

05 - Jan - 2021, 08:43

Perajin tempe Blitar tetap berproduksi saat harga kedelai melambung tinggi


Harga bahan baku tempe yang merangkak naik membuat perajin tempe memutar otak. Kenaikan harga bahan baku tempe dampaknya tak hanya mempengaruhi produsen tahu dan tempe besar saja. Namun perajin tempe rumahan juga merasakan dampak dari kenaikan harga kedelai ini. 

Para perajin tempe mau tak mau harus berinovasi dan berani ambil risiko agar tetap bisa produksi. Salah satunya seperti yang dilakukan Rizquna Muafiq, perajin tempe rumahan asal Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. 

Baca Juga : Karena Covid-19, Angka Kemiskinan di Kota Malang Meningkat di Tahun 2020

Menurut Rizquna, harga kedelai di pasaran merambat naik sejak pertengahan Desember 2020. Sebelumnya, harga kedelai di pasaran Rp 7-8 ribu perkilonya. Namun  mulai pertengahan Desember harga kedelai naik hingga Rp 9 ribu sampai Rp 9.500 perkilogram.

“Kenaikan kedelai ini jelas sangat berpengaruh terhadap produksi. Untuk menyiasati agar tetap bisa jualan, sekarang ini banyak perajin tempe memilih untuk mengurangi atau merubah ukuran dari potongan tempe. Sehingga biaya produksi bisa seimbang dengan harga jual produk," ucapnya,  Selasa (5/1/2021).

 Tapi, lanjutnya, dirinya tidak melakukan hal itu. "Saya memilih untuk menambah biaya produksi agar ukuran tempe tidak lebih kecil. Ukuran tempe tetap sepeti biasa,” ujarnya.

Dikatakannya juga, mempertahankan ukuran tempe merupakan salah satu upaya untuk menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan.

“Sebenarnya kenaikan harga kedelai seperti ini sudah biasa terjadi. Kenaikan selalu terjadi rutin setiap tahun. Setiap tahun kedelai pasti lebih mahal,” terangnya. 

Berbeda dengan Rizquna, Yudistira perajin tempe asal Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar melakukan siasat berbeda. Yakni dengan mengurangi ukuran tempe buatannya. 

Menurut dia, di awal-awal mengubah ukuran, pelanggan komplain sehingga membuat sepi pembeli. Namun ketelatenan Yudis menjelaskan penyebab ukuran tempe berubah, kembali membuat laris manis jualannya.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette