Kabel Berserakan Tewaskan Warga, Anggota DPRD Jatim Minta PLN Tanggung Jawab
Reporter
Imam Faikli
Editor
Nurlayla Ratri
19 - Nov - 2020, 11:34
Peristiwa tewasnya warga Kecamatan Konang, Bangkalan akibat tersengat aliran listrik dari kabel yang berserakan di sawah ditanggapi Mathur Khusyairi. Anggota DPRD Jawa Timur ini mengaku geram sekaligus meminta PT. PLN (Persero) Rayon Blega bertanggung jawab.
Dia juga menyoroti soal minimnya tiang listrik yang membuat PLN melakukan praktik nge-tol kabel. Yakni melewatkan kabel listrik bertegangan di atas rumah warga, ladang, ataupun persawahan tanpa penyangga.
Baca Juga : PLN Memperkirakan Robohnya 5 Tiang Listrik Akibat Pohon Tumbang
“PLN harus bertanggung jawab, karena sudah sering ada korban jiwa akibat kegiatan nge-tol listrik yang jaraknya 5 hingga 7 kilometer dari kwh (tiang utama) yang dititipkan di rumah warga,” ujar Mathur pada media ini.
Menurutnya, kabel yang bergelantungan itu tampaknya memang sudah lama tidak kunjung dibenahi. Dia juga menegaskan bahwa saat ini harusnya PLN tidak lagi membiarkan kabel listri yang nge-tol lagi.
"Padahal jarak pemakainya sangat jauh. Sekarang sudah tahun 2020, sudah seharusnya diperhatikan agar tidak memakan korban lagi," tegasnya.
Tidak hanya itu, Mathur juga meminta Pemerintah Kabupaten Bangkalan turut melakukan pengawasan. Sehingga pemerintah tidak hanya diam ketika rakyatnya belum menikmati cahaya lampu listrik di pedesaan.
Saat dikonfirmasi sebelumnya, PT. PLN (Persero) Rayon Blega menyebut pihaknya masih ingin koordinasi dengan PLN Pamekasan. Tidak adanya kepastian itu disayangkan oleh Mathur.
"Itu lempar tanggung jawab namanya. PLN harus tegas, Pemkab juga harus jeli melihat realita di pedesaan yang warganya masih kegelapan," tegas dia.
Baca Juga : Lima Tiang Listrik Roboh Beruntun, Salah Satunya Menimpa Toyota Fortuner
Jika nanti terdapat korban lagi, warga harus melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian. "Saya dukung warga untuk melaporkan dan siap mendampingi warga," kata dia.
Sementara itu, Pihak PLN Rayon Blega saat hendak dimintai tanggapan belum ada jawaban apapun, meskipun BangkalanTIMES berusaha untuk menghubungi melalui telpon seluler...