Program Agro-Solution Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Pertanian Jember
Reporter
Yunan Helmy
Editor
A Yahya
06 - Nov - 2020, 07:47
Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia menggagas program Agro-Solution. Program ini digalakkan untuk mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian.
Program Agro-Solution ini berupa pemanfaatan kawasan pertanian dengan konsep aliansi kemitraan berkelanjutan. Dalam program itu, ada kerja sama dengan pemerintah dan stakeholders multipihak.
Baca Juga : Triwulan Ketiga, Ekonomi Malang Tumbuh Positif Dipicu Kinerja Sektor Perdagangan
Hal ini ditandai melalui kegiatan Pencanangan Program Agro-Solution Pupuk Indonesia Group serta Panen dan Penanaman Padi Program
Agro-Solution di Jember pada Kamis (5/11) melalui Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Agro-Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan. Juga melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi dengan berbasis pada triple bottom line 3P (people, planet, dan profit). “Kerja sama ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti perbankan, asuransi pertanian hingga offtaker, guna mendukung produktivitas pertanian dengan peningkatan hasil yang lebih siginifikan,” terang Rahmad.
Program Agro-Solution, menurut Rahmad, digagas melihat tiga keterbatasan akses petani, yang menyebabkan produktivitas dan kesejahteraan petani terbatas. Yaitu akses pasar, akses finansial, dan akses teknologi. Dari program ini, petani tak hanya mendapat modal untuk mendapatkan bibit, pupuk, dan pestisida saja, tapi juga asuransi sebagai antisipasi kerugian saat gagal panen. “Begitu pula penjualan hasil produksi, difasilitasi kepada offtaker dengan harga lebih tinggi dari skema harga pasar,” kata Rahmad.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, program Agro-Solution telah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo. Komoditas yang dikembangkan adalah padi, jagung dan singkong di lahan seluas 1,427 hektare...