39 Tahun Jadi Modin Kematian, Kakek Usia Kepala 7 Ini Mantap Pilih SanDi
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
29 - Oct - 2020, 05:02
Usianya boleh renta, tapi semangatnya masih seperti anak muda. Kalimat itu sepertinya layak untuk disematkan kepada Misiun warga Dusun Bangsri, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Bagaimana tidak, di usianya yang sudah menginjak lebih dari kepala tujuh, Misiun masih aktif menjadi modin kematian di wilayah Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Program 1.000 Start Up, Paslon SanDi Fasilitasi Pengusaha Dapat Sertifikasi Halal Gratis
”Saya sudah menjadi modin kematian selama 39 tahun,” ungkap pria 74 tahun itu saat ditemui media online ini, Selasa (27/10/2020) lalu.
Rasa kemanusiaan dan kepedulian antar sesama itulah, yang membuat Misiun enggan meninggalkan rutinitasnya sebagai modin kematian. Meski terbilang loyal, namun kakek renta ini sering kerepotan saat mengurus jenazah yang ada diwilayahnya. Yakni di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Alasannya, tubuh rentanya tersebut kadang harus berjuang untuk mengurus jenazah di luasnya wilayah yang dia naungi.
”Saya menjadi modin kematian di beberapa RT yang ada di Desa Patokpicis. Kadang kalau menguburkan jenazah, saya bisa menempuh perjalanan hingga lebih dari 13 kilometer,” ucap Misiun.
Beruntung, perjuangan Misiun tersebut perlahan mulai bisa diatasi semenjak Sanusi dilantik sebagai Bupati Malang pada 2019 silam.
”Abah Sanusi (sapaan calon Bupati Malang, Sanusi) ini sering menyapa warga, makanya sering mendengar keluhan kami. Terutama soal akses jalan yang rusak, saat ini setelah beliau jadi Bupati Malang jalan perkampungan sudah banyak yang diaspal. Sehingga saya tidak perlu menempuh medan yang susah saat memulasarakan jenazah,” ungkap kakek yang mengabdi sebagai modin kematian ini.
Atas segala pertimbangan itulah, Misiun memantapkan diri untuk kembali memilih Calon Bupati Malang dari nomor urut 1 paslon SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto), saat dirinya mengetahui sosok yang ambil andil besar dalam perbaikan jalan perkampungan itu, kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Malang.
”Saya pribadi mantap dan yakin akan kembali memilih Abah Sanusi, tanggal 9 Desember (2020) saya akan pergi ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk mencoblos Abah Sanusi,” tegasnya.
Selain berterimakasih karena jalan perkampungan sudah diaspal, sosok pimpinan jamaah PDIP (Paguyuban Dakwah Islam Patokpicis) ini, juga berharap agar Abah Sanusi kembali menjabat Bupati Malang...