Beasiswa Unggulan Kemendikbud: Bukan Banyaknya Sertifikat Tolok Ukurnya
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Dede Nana
21 - Oct - 2020, 02:19
Seleksi program Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibuka tanggal 21 September hingga 3 Oktober 2020 lalu. Saat ini telah terpilih 2.000 orang calon penerima Beasiswa Unggulan yang dinyatakan lolos untuk mengikuti wawancara.
Penanggung Jawab Program Beasiswa Unggulan Kemendikbud Musa Yosep, mengungkapkan, tolok ukur kelulusan peserta terletak pada kualitas prestasinya. Bukan banyaknya sertifikat prestasi saja, melainkan sejauh mana kualitasnya.
Baca Juga : Wujudkan SDM Unggul, SMK di Kabupaten Malang Bakal Dicetak Mahir Teknologi Komputer
"Meski jumlah sertifikatnya sedikit, jika lingkup kejuaraannya tingkat nasional maka akan menjadi pertimbangan," ungkapnya saat memberikan arahan secara virtual.
Untuk program S1, panitia seleksi akan menilai keunikan dari keunggulan calon penerima beasiswa berdasarkan esai yang dikirimkan. Peserta tidak perlu memberikan proposal pengajuan studi layaknya skripsi, melainkan cukup dengan membuat esai yang bagus.
Menyambung hal itu, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud Abdul Kahar, mengimbau kepada para pendaftar beasiswa untuk mencari karakteristik beasiswa yang sesuai dengan minat dan prestasi masing-masing. Lalu, temukan keunggulan diri. Kemudian, belajar dan biasakan menulis esai.
Pada bagian lain, Abdul Kahar menambahkan, perlunya calon pendaftar beasiswa untuk melakukan riset terhadap calon program studi, visi misi organisasi, tenaga pengajarnya, bahkan alam dan budaya yang dipilih sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia menyebut, tak sedikit mahasiswa yang kesulitan menjalankan perkuliahan karena sebelumnya tidak mengetahui hal-hal tersebut. "Ini bisa menghambat proses belajar," imbuhnya.
Senada dengan itu, Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Mufarrihul Hazin, pada kesempatan yang sama mengingatkan, cara untuk memenangkan kompetisi adalah dengan memantaskan diri sebaik mungkin.
Beasiswa Unggulan, kata Mufarrihul, tidak hanya mencari orang yang cerdas secara akademik, melainkan juga orang yang cerdas emosionalnya, memiliki koneksi yang luas, soft skills yang mumpuni, berkarakter baik serta mampu merespons perubahan zaman.
Baca Juga : Baca Selengkapnya