Mendikbud Nadiem Gembleng Ribuan Calon Guru Penggerak selama 9 Bulan sebelum Ditugaskan
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
A Yahya
16 - Oct - 2020, 02:37
Ribuan guru dinyatakan lulus dalam seleksi Program Guru Penggerak (PGP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (10/2020). Rinciannya, 147 orang dari 785 fasilitator/instruktur, 614 orang dari 45575 pendamping, serta 2800 orang dari 19218 guru; telah lulus seleksi Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan I.
Meski demikian, sebelum resmi menjadi guru penggerak, mereka harus menjalani Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGD) selama 9 bulan.
Baca Juga : Kado Terindah Dies Maulidiyah ke-59, Salah Satu Jurnal UIN Malang Terindeks Scopus
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat membuka secara resmi PPGP melalui video virtual, Kamis (15/10/2020).
"Ada sembilan bulan lagi sampai Ibu dan Bapak menjadi Guru Penggerak. Sepanjang sembilan bulan ke depan, pembelajaran yang kita jalani merupakan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang penuh refleksi. Pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah," katanya.
PPGP ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Ia berharap, para calon guru penggerak terbuka dalam proses belajar ini sehingga hasilnya akan maksimal. "Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apapun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami," tuturnya.
PPGP didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan Blended Learning selama sembilan bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.
Untuk itu, sebanyak 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk On-the-Job Training di mana guru sebagai peserta PPGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah.
Selanjutnya, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen sisanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping...