IDI Kediri Khawatir Menjadi Aksi Demonstrasi Jadi Pemicu Lonjakan Covid-19
Reporter
Bambang Setioko Kediri TIMES
Editor
Moch. R. Abdul Fatah
13 - Oct - 2020, 01:31
Aksi demonstrasi penolakan UU Omnibus Law di berbagai titik daerah membuat Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) khawatir terhadap lonjakan angka kasus Covid-19. Hal itu dikarenakan dalam aksi demonstrasi yang dikakukan tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kediri, Fauzan Adima. Ia mengaku kekhawatiran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait risiko peningkatan kasus konfirmasi memang bisa terjadi. Kegiatan penyampaian aspirasi yang sulit menerapkan protokol kesehatan memiliki peluang tinggi terhadap penularan virus pada para demonstran.
Baca Juga : Ratusan Mahasiswa Tulungagung Bergerak Turun Jalan, Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
"Secara teori memang ada kemungkinan para demonstran terpapar virus covid karena disaat melaksanakan aksi unjuk rasa mereka tidak mematuhi protokol kesehatan terutama jaga jarak hingga penggunaan masker yang kurang benar. Apalagi disaat orasi pengunjuk rasa tidak memakai masker," katanya.
Dalam penanganan kasus konfirmasi di Kota Kediri, secara Standar Operasional Prosedur, Kota Kediri sudah sangat baik. Jika ada kasus positif jika tidak memungkinkan diisolasi mandiri di rumah maka akan dibawa ke RS Kilisuci. Sedangkan kontak erat akan di rapid dan swab test.
"Termasuk jika ada riwayat demonstrasi maka siapa saja yang terkibat kontak erat saat unjuk rasa akan kami tracing," imbuhnya.
Kendati demikian, jika nanti ada peningkatan kasus konfirmasi, Fauzan berharap tidak banyak kasus konfirmasi dengan gejala. Seperti diketahui meski RS Kilisuci memiliki kapasitas sebanyak 100 kamar, namun untuk ruang isolasi dengan ventilator beberapa RS rujukan memiliki kapasitas yang terbatas.
Baca Juga : Deretan Ormas Gelar Aksi 1310 Tolak Omnibus Law, Benarkah KAMI Ikut Kerahkan Massa?
"Tetapi semua juga tergantung daya tahan tubuh seseorang, saya hanya berharap semoga para demonstran punya kekebalan alamiah terhadap covid sehingga tidak sampai menimbulkan gejala," tutupnya...