Tingkatkan Pendidikan Industri, Kemendikbud Jalin MoU Link and Match dengan KEK Singhasari
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
11 - Oct - 2020, 01:13
Direktur Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto, menyebut, link and match atau relasi dan kolaborasi antara lingkungan pendidikan dan industri di era saat ini masih sangatlah kurang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wikan, saat menghadiri agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kemendikbud dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari. MoU itu terkait pengembangan pendidikan bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia bidang teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan vokasi, di Museum Singhasari, Kabupaten Malang, Sabtu (10/10/2020) sore.
Baca Juga : 2021 UN Diganti Asesmen Nasional, Mendikbud: Tidak Usah Cemas, Tidak Perlu Bimbel Khusus
”Tujuan utama program link and match ini adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi dengan industri. Sehingga tujuannya bisa relevan dengan yang dibutuhkan oleh industri saat ini,” kata Wikan.
Dalam praktiknya, dijelaskan Wikan, pihak industri yang tergabung dalam paket link and match tersebut, bakal dilibatkan dalam memberikan materi pembelajaran, proses belajar, hingga evaluasi. Dengan begitu, produk lulusan pendidikan vokasi akan tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh lingkungan industri.
”Untuk pelaksanaannya, nanti juga akan melibatkan seluruh stakeholder. Mulai dari pemerintah daerah, pengelola lembaga pendidikan, hingga dunia industri. Dengan begitu otomatis akan berdampak kepada peningkatan kualitas peserta didik di pendidikan vokasi,” ungkapnya.
Sekedar informasi, dijelaskan Wikan, dengan adanya MoU (Memorandum of Understanding) tersebut, membuat KEK Singhasari tercatat sebagai KEK pertama di bidang pengembangan teknologi. Hal itu sesuai dengan ketetapan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 68 Tahun 2019.
Penyampaian itu sejatinya sesuai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo tentang program pembangunan Indonesia dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Terutama dibidang pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia).
”Pembangunan SDM memang sangat penting. Oleh karena itu kita sudah melakukan training kepada 100 guru SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Namun ke depan, tidak hanya gurunya yang ditraining, tapi juga sampai ke kurikulumnya,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan Wikan, Founder KEK Singhasari David Santoso, mengaku jika SDM menjadi faktor utama dalam pengembangan di bidang teknologi...