Lewat TQM, PAI UII Yogyakarta Gelar Acara untuk Tingkatkan Kontribusi Masyarakat
Reporter
Arif Wijaya
Editor
Dede Nana
10 - Sep - 2020, 03:40
Dalam rangka meningkatkan kontribusi sivitas akademika di masyarakat, diperlukan keahlian untuk mengintegrasikan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian menjadi satu kesatuan yang padu. Keterpaduan ini dapat diupayakan dengan menerapkan Total Quality Management (TQM).
Hal tersebut mendorong Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, mengadakan pelatihan Integrasi Penelitian, Pengabdian, dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi dengan Pendekatan Total Quality Management (TQM).
Baca Juga : Mahasiswa PNM 15 UMM Bangkitkan UMKM di Nganjuk yang Terhambat Covid-19
Acara yang diselenggarakan pada Selasa (8/9/2020) kemarin, menghadirkan Prof. Dr. Heri Retnawati, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum. Menurut Ketua Panitia Burhan Nudin, kegiatan ini adalah refreshing dan sekaligus upgrading skills bagi dosen dalam mengintegrasikan pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dakwah.
Dalam kesempatan tersebut, Heri Retnawati menjelaskan pentingnya TQM sekaligus komitmen perbaikan berkelanjutan walaupun silih berganti kepemimpinan di perguruan tinggi. “Perbaikan sistem berkesinambungan sering kali terganggu karena ganti pimpinan,” kata Guru Besar dari UNY tersebut.
Retnawati juga mendorong langkah-langkah sederhana yang perlu dilakukan dalam desiminasi hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Ia mencontohkan, beberapa keberhasilannya dalam menghasilkan artikel yang harapannya memberikan kontribusi bagi perbaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Baik umum ataupun khusus kalangan pendidikan.
Diantaranya adalah artikel hasil refleksi dari pembelajaran yang dilakukan di kelas seperti Learning Trajectory of Item Response Theory Course Using Multiple Softwares dan kesulitan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, kesulitan guru dalam membuat assesment.
Narasumber lainnya, Moh. Soehadha menyampaikan, tentang paradigma dan strategi dalam integrasi pembelajaran, penelitian, dan pengabdian. Menurutnya, Perguruan Tinggi adalah penggerak perubahan.
“Oleh karenanya dalam kaitannya dengan pemberdayaan, perguruan tinggi berperan menguatkan, menggerakkan, dan mendorong masyarakat dalam menemukan potensi-potensi yang ada demi meningkatkan kualitas hidup,” ucapnya.
Soehadha menambahkan, bahwa dalam pengabdian jangan berakhir pada pemberdayaan...