Tak Ingin Rugi, Ratusan Pedagang Pasar Mojoagung Pindah ke Belakang
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
27 - Aug - 2020, 06:53
Ratusan pedagang pasar di Kecamatan Mojoagung, Jombang harus berpindah-pindah tempat untuk melapak dagangannya. Itu karena untuk penyesuaian kondisi di masa pandemi covid-19. Namun, ratusan pedagang ini berharap agar usahanya berjualan tidak berpindah lagi, sebab berpengaruh dengan penghasilan.
Sebanyak 300 pedagang Pasar Mojoagung, Jombang sejak dua minggu ini harus berpindah tempat di sisi depan pasar. Biasanya, ratusan pedagang itu menempati lokasi di sisi belakang bangunan utama Pasar Mojoagung.
Baca Juga : Unjuk Rasa Tambang Pasir Ilegal, Mahasiswa Blitar Bersitegang dengan Penambang
Berpindahnya para pedagang kebutuhan pokok makanan ke depan halaman pasar itu, atas perintah dari pengelola pasar. Alasannya adalah untuk penyesuaian situasi covid-19. Sayangnya, perpindahan lapak pedagang ini disebut-sebut ada unsur paksaan dan ancaman.
"Dipaksa pindah, dari Dinas Pasar. Alasannya mengenai covid. Ada ancaman, kalau tidak mengikuti peraturan Dinas akan dikeluarkan, ya bahasanya dicoret. Itu disampaikan waktu rapat," terang salah satu pedagang Pasar Mojoagung, M Yasin saat diwawancarai di lokasi, Kamis (27/8) dini hari tadi.
Yasin menilai, posisi di depan bangunan pasar dianggap tidak strategis untuk berjualan. Pasalnya, di depan pasar langsung menghadap ke jalan nasional. Sedangkan, lapak yang di belakang pasar sangat dekat dekan pemukiman penduduk. "Selama dipindah ini kan pendapatan kurang, dan ada yang gak laku sama sekali dagangannya," tandasnya.
Untuk itu, lanjut Yasin, ia bersama ratusan pedagang lainnya berharap pihak Dinas Pasar Kabupaten Jombang memikirkan kondisi para pedagang. Saat ini, ratusan pedagang Pasar Mojoagung memutuskan kembali ke lokasi yang sudah ditempatinya lebih dari 5 tahun itu.
Yasin meminta, pengelola pasar memihak kepada 300 pedagang yang menginginkan kembali ke lokasi di sisi belakang pasar. Bukan malah memihak pedagang liar yang baru berjualan di masa pandemi covid-19 itu. Sekiranya ada 200 pedagang baru yang muncul tiba-tiba pada akhir-akhir ini.
"Kalau sebaiknya kepala pasar itu menata, mengatur pedagang, agar pedagang jualannya lancar, terus pendapatannya itu meningkat. Harapan saya ya tetap di belakang sini saja, tidak dipindah lagi," harapnya.
Baca Juga : Operasi Digelar, 15 Orang Awali Melanggar Penerapan Disiplin di Jember
Keluhan ratusan pedagang ini ditangkap oleh tokoh pemuda di Jombang, Mujtahidur Ridho (Gus Edo), yang saat itu juga di lokasi pasar...