Uji Coba Tatap Muka Tahap 1, Siswa SMAN 2 Malang Hadir Separo dari Target
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Nurlayla Ratri
24 - Aug - 2020, 09:27
SMAN 2 Malang telah memasuki uji coba pembelajaran tatap muka tahap 1, Senin (24/8/2020). Di tahap 1 ini, siswa yang hadir hanya separo atau 50 persen dari target.
Targetnya, siswa yang masuk sejumlah 98 orang yang terdiri dari 78 siswa reguler ditambah dengan 20 siswa Kelompok Belajar Cepat (KBC). Namun demikian, jumlah siswa yang masuk belum memenuhi target.
Baca Juga : Gelar Seminar Online, Direktur Polkesma Tekankan Pentingnya Peran Perempuan di Masa Covid
"Yang hadir hari ini ada 49. Jadi 50 persen dari jumlah siswa," ujar Kepala SMAN 2 Malang Hariyanto kepada media ini.
Dipantau media ini, para guru mengajar dengan mengenakan face shield. Sedangkan siswa memakai masker dan duduk dengan menjaga jarak yakni 1 meja 1 siswa.
Meski tidak memenuhi target, Hariyanto mengaku sangat memaklumi sebab ada banyak alasan siswa belum bisa datang ke sekolah. Terlebih, siswa yang datang harus membawa surat izin dari orang tua.
"Kemungkinan nggak diizinkan, tapi nggak papa tetap kita layani secara daring," ucapnya.
Hariyanto menegaskan, patokannya selain legalitas adalah izin dari orang tua. Untuk itu, sekolah tidak memaksa siswa untuk masuk.
Saat mengajar, guru bertanggung jawab melaksanakan dua sistem yakni luring dan daring. Selain itu, alasan lain bisa juga siswa masih belum terbiasa dengan jadwal yang berubah-ubah atau bahkan terlambat.
"Penyebabnya nanti masih ditelusuri oleh tim satgas, yang jelas kita bersyukur hari ini sudah berjalan lancar," tuturnya.
Baca Juga : PC IPNU Banyuwangi Latih Kader Gunakan Teknologi untuk Dakwah
Untuk tahap kedua, jumlah siswa yang ditargetkan hadir sebanyak separo dari 1 level, tahap ketiga baru separo dari 2 level (sepertiga dari keseluruhan), tahap 4 separo dari 3 level atau 50%, baru di tahap kelima 100%.
Namun, untuk memasuki tahap berikutnya masih harus menjalani proses evaluasi. Selain itu, sekolah juga harus mendapatkan legalitas dari pemerintah. Maka dari itu, sekolah masih belum bisa memastikan kapan masuk ke tahap selanjutnya...