Belum Hijau, Komisi D DPRD Pertanyakan Dasar Pemkot Surabaya Hendak Buka Sekolah
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Aug - 2020, 10:28
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana akan membuka Proses Belajar Mengajar (PBM) di 21 SMP. Meski di tengah pandemi Covid-19 sehingga menuai kritik.
Salah satu kritik disampaikan oleh anggota Komisi D DPRD Surabaya Ibnu Shobir. Shobir meminta agar pemkot tidak perlu terburu-buru membuka pendidikan dengan cara tatap muka. Karena status Kota Surabaya terkait penyebaran Covid-19 masih tinggi.
Menurut dia juga, Walikota Surabaya Tri Rismaharini tidak perlu terburu-buru menetapkan Surabaya menjadi zona hijau, atau penyebaran Covid-19 sudah menurun. Sebab yang mengeluarkan status zona sesuai aturan dari pusat.
“Jangan terburu- buru menetapkan Surabaya masuk zona hijau. Kan yang menetapkan daerah masuk zona apa itu kan pemerintah pusat,” katanya, Kamis (6/8/2020).
Shobir menjelaskan jika terburu- buru resikonya pada nyawa. Semua tidak ada yang tau mereka ini OTG atau tidak, belum termasuk guru yang mengajar.
Dan untuk jumlah siswa di Surabaya aja diperkirakan mencapai 500 ribu. Mulai TK, SD, SMP, SMA, belum termasuk guru.
Shobir mempertanyakan siapa yang bisa memberikan garansi jika terjadi sesuatu. Jika sekolah dimasukkan untuk tatap muka. Dan jika pun dipaksakan, pelajar dan guru harus mempunyai surat sehat terlebih dahulu.
“Jumlah pelajar di Surabaya ini cukup banyak, jika sekolah dibuka dengan tatap muka, bisa saja menjadi klaster baru. Siapa yang mau bertanggung jawab jika itu terjadi,” lanjutnya.
Menurut Shobir semua yang terlibat ini belum siap mulai dari guru maupun pelajar. Karena bagi dia siap itu tidak hanya sarana saja, seperti menyiapkan Hand Sanitizer maupun tempat cuci tangan.
Dan bagi dia yang susah itu adalah mengendalikan sikap. Seperti menggunakan masker, maupun kepada mereka yang mau jujur jika sedang sakit.
“Pengendalian sikap yang sulit jika sekolah dipaksa tatap muka,” cetusnya.
“Sampai saat ini saya belum melihat pemkot melakukan pendampingan bagi siswa yang belajar di rumah yang menggunakan sistem daring,” pungkasnya...