Ingin jadi Resi Pemuda, Mandi di Petirtaan Ngawonggo Syarat Wajibnya
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
20 - Jul - 2020, 10:17
Situs petirtaan Ngawonggo yang terletak di wilayah Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, merupakan aset purbakala peninggalan Kerajaan Medhang Kamulan yang berdiri sejak 944 Masehi sebelum adanya Kerajaan Majapahit.
Peninggalan yang kembali ditemukan itu, yang harus terus dilindungi sebagai upaya pelestarian dan perawatan peninggalan sejarah.
Baca Juga : Wisata Nangkula Park Resmi Dibuka, Protokol Kesehatan jadi Prioritas
Pengelola situs atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kuncen yakni Rahmat Yasin menuturkan, bahwa situs petirtaan Ngawonggo merupakan situs padepokan yang berupa kolam sebagai tempat masyarakat terdahulu menuntut ilmu dan menempuh pendidikan kepada guru-guru terdahulu.
"Waktu itu, rakyat kerajaan Medhang Kamulan yang menggunakan situs itu untuk pendidikan. Jadi sebelum Majapahit, ini digunakan pusat pendidikan. Terdapat enam kolam yang kami temukan," ujarnya ketika dikonfirmasi awak media di Warung Tomboan, Minggu (19/7/2020).
Cak Yasin sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa dahulu zaman kerajaan Medhang Kamulan, jika terdapat pemuda-pemudi terdahulu ingin menimba ilmu tentang kehidupan dan bermasyarakat, orang tersebut harus menceburkan dirinya ke dalam kolam petirtaan Ngawonggo tersebut.
"Kalau menimba ilmu atau ingin menjadi resi pemuda atau pemudi dulu harus masuk ke kolam ini. Ibaratnya itu biar suci dan kosong, sehingga ilmunya nanti bisa dihayati," ujarnya.
Cak Yasin mengatakan juga bahwa situs petirtaan Ngawonggo dikenal sebagai situs purbakala kedewaguruan yang diketahui infromasinya melalui Prasasti Wurandungan yang telah ada pada Rabu Wage, 7 November 944 Masehi di masa keemasan Mpu Sindok di Kerajaan Medhang Kamulan.
"Berdasarkan prasasti itu tertulis bahwa situs ini dulu tempat Kedewaguruan yang digunakan oleh pemuda-pemudi terdahulu," ungkapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya