Menapaki Perjalanan PDAM Kota Malang dari Zaman Belanda hingga Era Millenial
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Nurlayla Ratri
02 - Apr - 2020, 05:57
Pemerintah berkewajiban menyediakan kebutuhan vital warganya, salah satunya air bersih. Di daerah, peran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sangat besar.
Di Kota Malang misalnya, PDAM saat ini telah berganti nama menjadi Perumda Tugu Tirta. Di usianya yang menginjak 105 tahun tepatnya 31 Maret 2020 kemarin, pelayanan air bersih diberikan oleh perusahaan ini untuk mencukup kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Tapi tahukah kamu, dari kapan dan seperti apa proses pelayanan PDAM Kota Malang untuk memberikan pasokan air bersih setiap harinya kepada pelanggan?
Tepat pada 31 Maret 1915, perusahaan yang memberikan pelayanan distribusi air minum bagi warga area Kota Malang ini dimulai. Kala itu, masih di era pemerintahan Belanda, layanan ini bernama Waterleiding Verordening. Pelayanan pertama ini memanfaatkan salah satu sumber yang disebut sumber Karangan.
Selama 13 tahun kemudian, di tahun 1928 sistem pelayanan terus dikembangkan. Yaitu, penggunaan sistem penyadap berupa Brom Captering pada sumber Sumbersari. Prosesnya, air yang berasal dari sumber ini ditransmisikan secara gravitasi pada reservoir atau dicadangkan di 2 titik, wilayah Dinoyo dan Betek, Kota Malang.
Namun, untuk selalu memberikan performa terbaik layanan air bersih ini tak hanya terhenti disitu saja. Pada tahun 1935 Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terlibat dalam penyusunan program peningkatan debit air produksi. Yakni, memanfaatkan sumber Binangun yang saat ini terletak di wilayah Kota Batu, dengan laju kecepatan debit air sekitar 215 liter per detik.
Perjalanan unit air minum ini terbilang tak mudah, sebab selama 20 tahun itu rupanya tempat untuk memberikan pasokan air ini belumlah berbadan hukum yang jelas. Sampai di tahun 1974 barulah terbit Peraturan Daerah (Perda) nomor 11, dan berubah status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum.
Saat itu pula, status badan hukum PDAM Kota Malang jelas dan mempunyai hak otonomi dalam pengelolaan air minum. Empat tahun kemudian, tepat di tahun 1978-2004 dengan terus bertambahnya penduduk di Kota Malang menjadikan perusahaan ini terus berevolusi memberikan pelayanan terbaiknya.
Salah satunya, menambah kapasitas produksi. Yaitu, mengelola sumber air Wendit di kawasan Pakis, Kabupaten Malang dan beberapa mata air di Kota Malang dengan menggunakan sistem pompanisasi.
Masih di tahun 2004, program Zona Air Minum Prima (ZAMP) dicuatkan. Yaitu, sarana air siap minum. Kala itu, yang menjadi pilor project program ini adalah kawasan Perumahan Pondok Blimbing Indah Kota Malang.
Di tahun 2007-2012, penentuan pembentukan ZAMP di seluruh wilayah pelayanan PDAM kota Malang. Hingga saat ini, programnya masih terus berjalan dan bahkan dilombakan setiap tahunnya. Metode yang dipakai yaitu penggunaan Fountain Tap (Kran Air Siap Minum)...