JATIMTIMES - Langkah penguatan ekonomi berbasis koperasi di Kota Malang mulai memasuki babak baru. Pemerintah pusat kini tengah bersiap membangun 7.923 gerai Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh Indonesia.
Rencananya, Kota Malang menjadi salah satu daerah yang bersiap menyambut program strategis tersebut. Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengungkapkan bahwa dari total 57 KMP di Kota Malang, dua lokasi diprioritaskan sebagai percontohan pembangunan gerai. “Yang prioritas ada dua, di Bandungrejosari dan Arjowinangun,” jelas Eko.
Baca Juga : Bayar Pajak Kendaraan di Kota Malang Bisa Bawa Pulang Motor hingga Umrah Gratis, Begini Cara Ikut Undiannya
Gerai KMP nantinya akan menjadi pusat distribusi dan layanan kebutuhan pokok masyarakat. Bentuknya bukan sekadar gudang penyimpanan, tetapi dirancang menyerupai toko dengan etalase-etalase produk yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.
“Gerai itu seperti gudang tapi berupa etalase terkait kebutuhan masyarakat. Jadi, seperti toko-toko begitu,” terang Eko.
Saat ini, pembangunan gerai sudah mulai dikebut. Proses pengerjaan fondasi dan kebutuhan teknis lainnya telah berjalan, berkoordinasi dengan DPUPRPKP Kota Malang.
Dengan sisa waktu tahun anggaran yang tinggal sekitar satu setengah bulan, Eko menegaskan bahwa pembangunan fisik gerai akan dimulai pada 2025 ini. "Tahun ini mulai pembangunan, karena tahun ini tinggal 1,5 bulan,” ujarnya.
Pembangunan gerai KMP didanai oleh pemerintah pusat melalui koordinasi TNI Angkatan Darat. Sementara lahannya memanfaatkan aset milik Pemerintah Kota Malang sesuai arahan wali kota.
Eko juga menegaskan bahwa pembangunan gerai tidak berhenti pada dua titik saja. Seluruh KMP di Kota Malang nantinya wajib memiliki gerai sebagai pusat kegiatan ekonomi warga. “Ya, semua harus punya gerai nantinya,” katanya.
Baca Juga : Diskon Akhir Tahun Graha Bangunan Blitar: Peralatan Tekiro RYU Turun Harga Hingga 10 Persen
Untuk modal operasional, Eko menyebut masih menunggu KMP benar-benar berjalan. Saat ini pemerintah masih fokus menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana.
Selain pembangunan gerai, Diskopindag juga terus mendorong tiga unit bisnis utama KMP: pengisian air minum isi ulang, sembako, dan LPG.
Eko mengatakan, saat ini air minum isi ulang sudah masuk proses pemasangan instalasi alat di enam koperasi, kemudian untuk usaha sembako menunggu grand opening agar dapat beroperasi penuh.
Pemilihan dua lokasi prioritas bukan tanpa alasan. Diskopindag menyebut ketersediaan lahan menjadi faktor utama. Apalagi, pemkot dan kodim telah melakukan komunikasi dan kesepakatan sebelumnya.