JATIMTIMES - Kasus dugaan perundungan terhadap seorang siswi SMP berinisial FK (13) di Jalan Sukun Gempol, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, yang viral mendapat perhatian serius dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang. Instansi tersebut menegaskan siap memberikan pendampingan penuh untuk memastikan pemulihan kondisi korban, secara psikologis maupun sosial.
Hal tersebut diunhkapkan Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito. Donny mengatakan bahwa pihaknya telah memonitor perkembangan kasus sejak video perundungan tersebar di media sosial.
Baca Juga : Atap Rumah Roboh akibat Lapuk, Pemkot Surabaya Gerak Cepat Evakuasi dan Salurkan Bantuan
Meski proses hukum saat ini masih berada di bawah penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota, Dinsos-P3AP2KB memastikan pendampingan terhadap korban akan menjadi prioritas begitu dibutuhkan.
“Saat ini kasus tersebut sedang ditangani PPA Polresta. Jika diperlukan, kami siap turun untuk memberikan pendampingan kepada korban,” ujar Donny, Jumat (14/11/2025).
Donny menekankan bahwa pemulihan korban menjadi fokus utama. Jika asesmen mengarah pada kebutuhan pendampingan psikologis, Dinsos-P3AP2KB akan menurunkan tenaga profesional untuk mendatangi korban secara berkala dan memberikan dukungan yang diperlukan.
“Pendampingan kepada korban akan kami dahulukan. Bila korban membutuhkan sesi konseling dengan psikolog, kami siapkan. Kami akan datangi secara rutin untuk memastikan kondisi psikologisnya pulih,” tambah Donny.
Komitmen pendampingan tersebut juga diperkuat dengan koordinasi lintas sektor. Dinsos-P3AP2KB berencana menjalin sinergi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Unit PPA Polresta Malang Kota. Dengan ini, selain mempercepat penanganan korban, juga memastikan lingkungan sekolah tetap aman dan bebas dari potensi kekerasan.
“Untuk pelaku, kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait agar kejadian seperti ini tidak terulang. Tetapi fokus kami tetap pada penanganan korban,” tegas Donny.
Terpisah, Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Fulan Diana Kusumawati menjelaskan pihaknya sedang menangani empat kasus perundungan terhadap anak. Salah satu di antaranya insiden yang terjadi di wilayah Sukun. Pihaknya tengah melakukan penjangkauan untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan dukungan yang sesuai.
Baca Juga : Penjual Kopi di Jombang Diduga Tewas Dibunuh Suami Sirinya
“Untuk kasus bullying, kami tangani empat anak korban, termasuk yang di Sukun. Kami masih melakukan penjangkauan untuk memastikan kebutuhan korban,” ujarnya.
Kasus tersebut tengah menjadi perhatian publik usai video dugaan perundungan tersebut beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat pelaku yang mengenakan baju hitam menampar korban di pipi kiri dan kanan.
Korban hanya diam dan tak membalas. Sementara pelaku terus mengeluarkan kata-kata kasar. Dari rekaman yang beredar, korban terdengar menangis sambil berusaha menjauh dari lokasi. Namun pelaku justru kembali memancing keributan dan melontarkan ancaman.
Pasca-viral, pihak korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Malang Kota. Pihak polisi pun tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap moti di baluk perundungan ini. Polisi berjanji akan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku agar kejadian serupa tidak terulang.
