JATIMTIMES – Pemerintah Kelurahan Banjar Sengon, Kecamatan Patrang, Jember, melakukan sosialisasi pencegahan pernikahan dini, Kamis (30/5/2024). Hal ini salah satu upaya mengurangi angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta bertambahnya angka stunting di Kabupaten Jember.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Banjar Sengon melibatkan sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) KH Ahmad Shidiq Jember, kader posyandu, dan TP PKK setempat.
Baca Juga : Dinkes Kabupaten Blitar Laporkan 99 Kasus Suspek Flu Singapura Sebulan Terakhir
Lurah Banjar Sengon Fathullah dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa sosialisasi dan penyuluhan dalam upaya mencegah adanya pernikahan dini perlu dilakukan. Sebab, timbulnya pernikahan dini akan berdampak buruk pada kualitas generasi mendatang.
“Kami bersama TP PKK dengan melibatkan mahasiswa dari Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember melakukan penyuluhan dan sosialisasi upaya pencegahan pernikahan dini. Meski berada di kawasan perkotaan, kondisi kelurahan Banjar Sengon yang berada di lereng gunung sangat rentan akan adanya pernikahan dini,” ujar Fathullah.
Menurut Fathullah, ada beberapa dampak negatif dari terjadinya pernikahan dini. Di antaranya terjadinya KDRT, dampak kesehatan, risiko ekonomi, dampak psikologis, dan yang paling penting adalah perkembangan anak.
“Bagaimana usia yang masih labil, ketika menjalani pernikahan, belum bisa mengambil keputusan dengan menggunakan logika. Dan hal ini sangat rentan akan KDRT. Kaum wanitalah yang akan menjadi korban,” ujarnya.
Begitu juga dampak kesehatan yang ditimbulkan. Menikah di usia dini dapat menyebabkan kandungan lemah dan sel telur yang belum sempurna sehingga meningkatkan kemungkinan kelahiran anak yang prematur atau cacat.
Baca Juga : PDI Perjuangan Umumkan Rekom 58 Calon Bupati/Walikota dan 3 Calon Gubernur, Ini Nama-Namanya
Selain itu, masalah ekonomi akan memengaruhi kehidupan mereka yang menikah di usia dini. Juga gejolak emosi yang tidak stabil sehingga akan memengaruhi hubungan suami istri yang menyebabkan banyak konflik dan akhirnya berujung perceraian.