JATIMTIMES - Hingga akhir Maret 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat demam berdarah dengue atau DBD mencapai 231 kasus. Untuk menekan dan pengendalian kasus DBD Dinas Kesehatan melakukan Gerakan Kerja Bati Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RT 4 RW12 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (5/4/2024).
Kerja bakti ini juga dihadiri Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif berkeliling melihat rumah di kawasan RT 4. Mereka menggunakan masker, sarung tangan, juga dibekali senter.
Baca Juga : 10 Hewan dengan Masa Hidup Paling Singkat di Dunia, Ada Yang Hanya 24 Jam
Rumah yang disambangi merupakan warga yang baru saja sembuh dari DBD. Seperti rumah Triningsih di sana Wahyu bersama Husnul melihat kondisi kamar mandi juga kandang yang ada di belakang.

Saat menuju kandang, Wahyu menemukan sebuah kaleng berisikan air ternyata setelah dicek menggunakan senter, sudah jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yakni jentik DBD. Kemudian Wahyu langsung membuang genangan air dalam kaleng tersebut.
Lalu juga berkunjung ke rumah warga lainnya, saat di tengah jalan tiba-tiba Wahyu penasaran dengan sumur di antara rumah warga. Siapa yang menyangka ternyata rasa penasaran Wahyu terjawab, terdapat sarang nyamuk.

“Gak sengaja ingin melihat sumur, kok mencurigakan. Situasi air menggenang banyak sampah, botol minuman, belum pakai senter ada nyamuk saat saya lihat. Ternyata ada sarang nyamuk,” ucap Wahyu.
Setelah pemantauan tersebut, Wahyu meminta untuk dilakukan pembersihan, juga penutupan sumur karena tidak digunakan. Agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Untuk mencegah penyebaran DBD memang dibutuhkan kesadaran dari masyarakat, apalagi RT 4 kawasannya berada di dekat sungai. Sehingga perlu melakukan monitoring jentik nyamuk di tempat-tempat seperti di pot bunga, ember yang digenangi air, dan sebagainya.
“Gerakan PSN ini harus digerakkan, harus rutin. Memang perlu kesadaran oleh warga,” terang Wahyu.

Meski demikian, banyak masyarakat yang menginginkan pengasapan itu bukan menjadi solusi. Karena nyamuk aedes aegypti berkembang biak di tempat genangan air bersih, sehingga cara untuk memberantas melalui PSN.
Baca Juga : Bangunan Bersejarah, Rehabilitasi Gedung Kesenian Gajayana Butuh Rp 1 Miliar Lebih
Hal tersebut ditegakan Kadinkes Kota Malang Husnul. “Kenapa tidak disemprot? karena lebih baik PSN. Sementara penyemprotan tidak efektif,” kata Husnul.
Sehingga PSN perlu digencarkan. Apalagi peningkatan kasus ini bersumber dari perindukan nyamuk dengan sanitasi dan kesadaran masyarakat.
“Kerjasama dengan masyarakat sangat dibutuhkan, kalau panas 2 hari setelah itu naik turun segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat,” terang Husnul.
Diketahui DBD di Kota Malang tahun 2023 silam mencapai 426 kasus. Jika dibandingkan triwulan pertama tahun 2023 lalu, terdapat 151 kasus DBD di Kota Malang.
Sementara di tahun 2024 hingga bulan Maret mencapai 231 kasus. Dengan demikian angka tergolong tinggi. Rata-rata yang terjangkit usia 15-44 tahun. Bahkan kasus meninggal dunia terjadi pada bayi usia 8 hingga 12 bulan.