JATIMTIMES - Banjir bukanlah bencana alam yang asing bagi umat manusia. Sejarah mencatat, ada beberapa banjir besar yang menewaskan ribuan umat manusia.
Dalam beberapa agama atau kepercayaan, banjir juga disebut dalam kitab suci. Cerita Nabi Nuh atau Noah yang membangun kapal raksasa untuk menyelamatkan para pengikut setianya dari azab Tuhan yang terkenal dalam Al Quran juga ada dalam kitab suci agama lain, seperti di Alkitab (Kitab Kejadian).
Baca Juga : Susun RDTR Perkotaan Pakisaji, DPKPCK Kabupaten Malang Fokus Kembangkan Potensi Investasi
Nah, ternyata ada juga cerita-cerita unik tentang banjir yang mirip banjir zaman Nabi Nuh dari berbagai pusat peradaban dunia yang lain. Seperti dilansir dari akun Tiktok @samdawah, ini dia beberapa kisah banjir dari berbagai peradaban dunia yang mirip dengan banjir Nabi Nuh.
Manu dari India
Saat Manu membasuh tangan di sungai, ada ikan kecil yang datang dan meminta Manu menyimpannya. Agar mendapat balas budi. Manu bertanya bagaimana cara ikan membalas budi. Ikan tersebut mengatakan akan ada banjir besar yang akan menghapus Bumi.
Pada saat banjir besar akan datang, ikan menyuruh Manu membuat perahu besar. Ikan tersebut tenyata penjelmaan (avatar) Wishnu.
Nu'u dari Hawaii
Setelah kematian Kuniuhonna, sang manusia pertama, dunia semakin keji. Hanya tersisa 1 orang baik yang bernama Nu'u.
Nu'u membuat perahu besar dengan rumah di atasnya yang berisikan bermacam hewan.
Air pun naik menutupi seluruh Bumi dan membunuh semua manusia. Hanya Nu'u dan keluarganya yang berhasil selamat.
Namu Doryeong dari Korea
Namu Doryeong, seorang putra dari roh pohon pelindung. Dia selamat dari banjir bandang dengan mengapung di pohon itu. Setelah itu, dia menyelamatkan sebuah koloni semut, segerombolan nyamuk, dan seorang putra laki-laki.
Setelah banjir, Namu Doryeong bertemu dengan seorang wanita yang sudah memiliki 2 orang putri yang cantik di Gunung Baek (sekarang berada di perbatasan Korea Utara dan China). Dan kemudian, dia dan seorang putra yang diselmatkannya menikahi dua anak perempuan ini demi keberlangsungan ras umat manusia.
Fuhi dari China
Fuhi beserta Istri, 3 putra dan 3 putri berhasil selamat dari banjir besar. Hanya mereka manusia yang tersisa di muka Bumi. Keturunan merekalah yang akhirnya memenuhi Bumi.
Ziusudra dari Sumeria kuno/Irak
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Berdayakan 1.141 Perempuan Kota Malang Melalui Pelatihan Tata Rias
Dewa Enki, penguasa bawah air laut, memperingatkan Ziusudra, penguasa Shuruppak, untuk membangun sebuah kapal raksasa. Setelah itu, terjadilah banjir selama 7 hari 7 malam. Kemudian, matahari pun muncul dan Ziusudra membuka jendela, bersujud, dan mengorbankan seekor lembu dan domba dalam rasa syukur.
Ziusudra bersujud di hadapan An (Langit) dan Enlin (Dewa Nap yang telah memberinya napas abadi untuk melestarikan hewan di + benih umat manusia.
Coxcox dari Toltec (Mexico)
Dunia pertama berlangsung 1716 tahun dan telah hancur karena banjir besar. Hanya keluarga Coxcox yang berhasil selamat.
Setelah berhasil selamat, keturunan Coxcox bertambah banyak dan membangun menara yang sangat tinggi (zacuali) agar bisa selam bila terjadi banjir lagi.
Deucalion dari Yunani
Deucalion adalah putra dari Prometheus, salah satu dari 12 titan yang berkuasa. Prometheus kemudian memerintahkan anaknya untuk membangun sebuah kapal raksasa. Semua orang tewas kecuali beberapa yang lari ke gunung-gunung tinggi. Gunung-gunung di daerah Thessalia terpisah.
Setelah 9 hari terapung, Deucalion dan istrinya, Pyrrha, mendarat di Gunung Parnassus. Sebagian berpendapat kalau merek mendarat di Gunung Othrys di Thessalia.
Ketika hujan berhenti, mereka berkorban kepada Zeus. Kemudian, atas perintah Zeus, Deucalion melempar batu ke belakangnya, dan mereka berubah menjadi anak laki-laki. Batu-batu yang dilempar oleh Pyrrha berubah menjadi perempuan.