JATIMTIMES - Menko PMK Muhadjir Effendy kembali bicara soal namanya yang masuk radar bakal calon wakil presiden pada Pemilu 2024. Muhadjir mengatakan dirinya merupakan PNS sehingga tak berafiliasi dengan partai manapun.
"Kan sudah berkali-kali saya memberi komentar itu. Pertama, saya itu tidak boleh berafiliasi dengan partai manapun. Kenapa? Saya PNS, saya ini Guru Besar di Universitas Negeri Malang," kata Muhadjir di kantornya, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga : Apel Pembukaan Bintra Bintara Remaja Polres Tulungagung, Begini Pesan Kabag Ops
Ia mengatakan jika dirinya fokus menyelesaikan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muhadjir menegaskan dirinya tak ikut cawe-cawe soal namanya masuk bursa cawapres.l
"Kedua, saya pengurus PP Muhammadiyah. Jadi saya memang tidak terikat dengan partai. Jadi kalau ada yang mencalonkan dan kalau itu memang melalui partai dan memang prosedurnya kan harus lewat partai. Ya terserah dari partai," jelas Muhadjir.
"Saya tidak ikut cawe-cawe karena masih Menko dan Menko kan harus non partisan, harus melayani semua masyarakat kan membantu presiden. Tugas dari presiden menurut saya sangat penting harus saya selesaikan," tambahnya.
Lebih jauh Muhadjir mengaku akan senang jika ada partai yang mencalonkannya. Sebab, menurutnya, segala proses masih panjang.
"Nanti kita lihat saja lah. Kan prosesnya masih tidak sederhana kan. Terserah partai, kalau memang ada partai, ya senang juga saya dicalonkan, wong nanti dicalonkan. Tapi itu kan terserah saja," ujarnya.
Sementara sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap ada nama lain di luar partai politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masuk menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto. Salah satunya ialah Menko PMK Muhadjir Effendy.
"Ada, Pak Muhadjir, ya," kata Zulhas di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023). Zulhas menjawab pertanyaan apakah ada nama lain di luar usulan parpol KKIR sebagai kandidat cawapres Prabowo.
Zulhas mengatakan pengumuman cawapres akan dilakukan pada momentum yang tepat. Dia menuturkan parpol yang tergabung di KKIR akan berembuk membahas cawapres Prabowo.
"Saya kira pada momentum yang tepat pada saatnya berembuk akan ketemu jalannya yang disepakati, seperti koalisi Golkar, PAN, Gerindra, PKB, Gerindra kan lama setahun, tapi dalam dua hari kan, momentumnya tepat kan," jelasnya.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kuatkan Sinergi dengan Pepabri dan FKPPI untuk Pembinaan Lansia
"Jadi, saya kira nanti juga akan ada momentumnya siapa, tunggu aja nanti momentum itu datang," sambung dia.
Menteri Perdagangan RI itu belum dapat memastikan kapan pertemuan untuk membahas cawapres itu akan digelar. Zulhas menyebut pendaftaran pasangan capres dan cawapres pun masih lama.
"Kan Belanda masih jauh, pendaftarannya November kan, Oktober akhirnya November," ucapnya.
Zulhas pun membuka kemungkinan jika pengumuman cawapres Prabowo akan dilakukan di detik-detik terakhir. Dia mengatakan target pengumuman dilakukan sebelum pendaftaran.
"Ya mungkin (last minute pengumuman cawapres), walaupun nggak akhir-akhir ya dekat-dekat lah," ungkapnya.
"Targetnya sebelum pendaftaran," imbuh Zulhas.