JATIMTIMES - Jelang digelarnya Sumpah Peradaban Indonesia, pengurus Gerakan Peradaban Indonesia (GPI) secara intens melakukan rapat. Terutama dengan pihak Pemprov Jatim. Karena Sumpah Peradaban Indonesia bakal digelar di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur pada 10 November nanti.
Rapat GPI dan Pemprov Jatim pun digelar Selasa (12/9/2023) di Kantor Gubernuran Jatim, Jalan Pahlawan, Kota Surabaya. Dalam rapat ini Pemprov Jatim diwakili oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Imam Hidayat. Sementara pengurus dari GPI antara lain, Ketua Ahmad Zaini, Sekretaris Harun Alrasyid, Wakil Sekretaris Rahman dan Bidang Budaya, Reno Halsamer.
Baca Juga : Atlet Bondowoso Meninggal, Cabor Tinju Porprov VIII/2023 Jatim Dihentikan
Menanggapi Sumpah Peradaban Indonesia ini Imam Hidayat menyambut baik apa yang sudah digagas pengurus GPI. "Semoga ini menjadi suatu legacy dari kemajuan peradaban di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia ini jadi semacam penguat dari seluruh anak bangsa yang ada di Indonesia. Bahwa kita ini satu Indonesia, bertumpah darah Tanah Air Indonesia, berbahasa Indonesia dan berbangsa Indonesia.
"Semoga apa yang digagas mendapatkan ridho dan kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan cita founding fathers kita. Untuk membawa kemajuan Indonesia di masa mendatang," ujarnya.
Acara ini nantinya juga bakal dihadiri banyak kalangan milenial. "Harapan kami mengingatkan kembali pada generasi muda bahwa bangsa Indonesia ini pernah bersumpah sebelum terbentuknya Negara Republik Indonesia," tegasnya.
"Pernah bersumpah merasa senasib sepenanggungan, merasa berbahasa dan merasa bertanah air satu. Dan tentunya ini kita ingin bahwa kelanjutan bangsa ini sampai akhir zaman," lanjutnya.
Baca Juga : Sidak Puskesmas Semboro, Wabup Jember : Puskesmas Menjadi Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan
Imam berharap di Indonesia tak sampai terjadi perpecahan seperti negara luar lainnya. "Kalau kita lihat banyak negara yang terpecah belah, tercerai berai di belahan dunia kita tak menginginkan itu. Yang kita inginkan persatuan dan kesatuan," bebernya.
"Adalah bagaimana kita bisa membawa bangsa Indonesia negara kesatuan Republik ini sampai kapanpun dan dimana pun kita kibarkan Bendera Merah Putih setinggi-tingginya," pungkas Imam.