JATIMTIMES - Kemacetan masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mengurai kemacetan. Salah satu yang paling bisa dijangkau adalah dengan melakukan rekayasa lalu-lintas.
Seperti yang telah dilakukan di sekitar Jalan Panglima Sudirman atau di kawasan Buk Gludug di Kecamatan Klojen, pantauan di lokasi, rekayasa lalu-lintas yang dilakukan di ruas jalan ini cukup efektif dalam mengurai kepadatan arus lalu-lintas yang kerap terjadi.
Baca Juga : Harga Beras Melambung, Gubernur Khofifah Ajak Kepala Daerah dan Pelaku Usaha Gelar Pasar Murah
Seperti diketahui, di ruas jalan ini terdapat 4 persimpangan yang disinyalir menjadi penyebab kemacetan. Yakni di Jl Aris Munandar, simpang Jl Trunojoyo, Jl Untung Suropati Utara dan Jl Untung Suropati Selatan.
Sementara penerapan rekayasa lalu-lintas yang dilakukan Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub), yakni tidak memperbolehkan pengendara dari arah selatan belok ke timur menuju Jl Untung Suropati Utara. Begitu juga yang dari arah utara.
"Ya cukup lengang sebenarnya, tidak ada kendaraan yang berbelok dan memotong arus. Biasanya kan di bawah jembatan (rel kereta) itu macetnya karena persimpangan ini," ujar salah satu pengendara, Ranu Sanjaya.
Selain itu pengendara dari arah Jl Aris Munandar juga dipertegas untuk tidak boleh berbelok ke kanan atau ke arah selatan. Sehingga hanya boleh menuju ke utara atau berbelok ke kiri menuju Jembatan Embong Brantas.
Saat ini, selain rekayasa lalu-lintas, Dishub juga telah memasang rambu-rambu penunjuk arah. Terutama untuk di Jl Untung Suropati Utara yang diberi rambu larangan melaju ke arah timur. Sehingga kendaraan diarahkan menuju simpang empat Rampal.
Dalam hal ini, Dishub Kota Malang masih akan terus mengevaluasi. Sebab, saat ini masih ada persimpangan utama yang belum dilakukan rekayasa. Yakni persimpangan yang berada persis di bawah jembatan rel kereta api.
Di titik persimpangan ini penumpukan kendaraan sering terjadi untuk kendaraan yang berasal dari arah Jl Simpang Trunojoyo dan berbelok ke kann menuju ke selatan atau Jl Gatot Subroto. Penumpukan yang terjadi lantaran arus lalu lintas dari arah utara ke selatan atau sebaliknya sangat padat.
Baca Juga : Bapenda Kabupaten Malang Bebaskan Denda, Pendapatan PBB Meningkat Rp 46,8 Miliar
Apalagi mengingat ruas jalan tersebut merupakan jalan nasional. Sehingga, selain kendaraan pribadi yang beraktivitas di Kota Malang, jalan itu juga menjadi tumpuan bagi kendaraan dengan muatan bertonase besar.
"Kalau di persimpangan itu masih akan kita kaji. Karena kan namanya uji coba tidak bisa sehari dua hari saja," jelas Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.
Seluruh manajemen rekayasa lalu lintas tersebut, kata Widjaja, merupakan hasil kajian Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang. Keberadaan beberapa persimpangan di kawasan Buk Gluduk menjadi indikasi penyebab kepadatan arus lalu lintas.
"Ini semua hasil kajian dari Forum Lalin (FLLAJ) lalu kami putuskan bersama. Karena pepadatan memang pada crosing crosing atau persimpangan," ujar pria yang akrab disapa Jaya ini.