JATIMTIMES - Musim kemarau yang berkepanjangan membawa dampak kesehatan bagi masyarakat, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pada tahun 2023 ini, pasien ISPA di Jombang mencapai 31.014 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jombang Haryo Purwono mengatakan, kasus ISPA di Jombang tercatat sebanyak 31.014. Total kasus ISPA itu tercatat sejak Januari-Juli 2023.
Baca Juga : Sampah Pasar Relokasi Kota Batu Menggunung, DLH Kerahkan Petugas TPA Tlekung
"Kasus ISPA di Jombang mulai Januari hingga Juli 2023 ada 31.014 kasus. Kasus ini dari berbagai usia," ungkapnya saat diwawancarai wartawan di kantor Dinkes Jombang, Jalan Dr Soetomo, Selasa (05/09/2023).
Dijelaskan Haryo, tingginya kasus ISPA di Jombang disebabkan karena musim kemarau panjang. Cuaca yang panas ini membuat imunitas tubuh menurun hingga menginfeksi saluran pernapasan.
Penderita ISPA biasanya mengalami demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat hingga kesulitan bernafas. "Ganguan ISPA bisa pneumoni, bronkitis, sinusitis dan faringitis. Faktor penyebabnya mungkin ya musim kemarau panjang, debu dan sebagainya," ujarnya.
Haryo mengungkapkan, usia balita paling rawan terserang ganguan ISPA. Dari total 31.014 kasus, sekitar 30 persennya diderita oleh usia balita.
"Kalau kasus ISPA pada balita sekitar 30 persen. Dari total itu, 10 persennya mengalami pneumoni. Bagi balita yang pneumoni kita minta temen-temen di Puskesmas untuk merujuknya ke rumah sakit," kata Haryo.
Untuk mencegah ISPA tersebut, Haryo mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Terutama menjaga imunitas di saat musim kemarau.
Baca Juga : 12 Pengedar Narkoba Beraksi di Tuban, 3 Orang Tercatat Residivis
"Temen-temen di puskesmas kita dorong sosialisasi pencegahan ISPA di musim-musim kemarau begini. Kemudian kita dorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS) dan menjaga imunitas dengan istirahat yang cukup," ucapnya.
Sementara, RSUD Jombang setiap harinya menerima pasien dengan gejala ISPA sekitar 1-2 orang. Untuk pasien rawat inap saat ini terdapat 4 orang.
"Minggu ini ada 4 saja. Kalau rata-rata perhari 1-2 di poli paru. Tapi itu tidak ISPA murni, tapi sudah dengan komplikasi. Seperti pneumoni, asma dan penyakit penyerta," ungkap Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah.(*)