JATIMTIMES - Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni) sepanjang Januari hingga Mei 2023, terjadi 10 kasus kekerasan anak di Kota Batu. Untuk mencegah juga melindungi hak-hak anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Aston Inn Batu, Selasa (23/5/2023).
Lembaga pendidikan dilibatkan karena menjadi salah satu institusi yang strategis sebagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak. Sehingga dalam sosialisasi ini menghadirkan tenaga pendidik dan guru jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Batu.
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing Anak, Ini Komitmen Wali Kota Kediri dan Guru
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Batu, Amida mengatakan sosialiasi dihadirkan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan kepada tenaga pendidik tentang pentingnya pencegahan kekerasan pada anak melalui lembaga pendidikan di Kota Batu.
“Kami berharap ada kesadaran bersama-sama untuk mencegah kekerasan terhadap anak, sehingga kasus kekerasan pada anak di sekolah bisa berkurang,” ungkap Amida.
Demi mencegah adanya kekerasan anak-anak perlu dukungan berbagai pihak. Salah satunya institusi pendidikan, untuk berpartisipasi dalam pencegahan kekerasan pada anak.
Sementara itu Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Batu, Yumei Astutik, menambahkan, selain orang tua, tenaga pendidik memiliki peran dalam pencegahan kekerasan pada anak. Sehingga penting memberikan pendidikan anti kekerasan terhadap anak usia dini.
Pasalnya, anak termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.
“Seringkali kita hanya fokus pada potensi akademik anak. Padahal banyak hal yang harus diperhatikan, karena manusia adalah makhluk holistik yang terdiri dari berbagai unsur,” ucap Yumei.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian selain potensi akademik, diantaranya potensi fisik, spiritual, emosi, kreativitas, hingga sosial budaya.